HukumLintas Nusa

Operasi Tinombala Berlanjut Memburu Sisa Kelompok Santoso di Pegunungan Biru

Operasi Satuan Tugas Tinombala di Poso/Foto Nusantaranews via binpers
Operasi Satuan Tugas Tinombala di Poso/Foto Nusantaranews via binpers

NUSANTARANEWS.CO – Santoso alias Abu Wardag pimpinan kelompok sipil bersenjata yang tewas usai baku tembak dalam operasi Satuan Tugas Tinombala, bukanlah akhir bagi aparat keamanan untuk berantas terorisme. Santoso tewas hanya dengan satu temanya. Sedangkan sisanya kabur bebas di wilayan Pegunungan Biru, Poso Sulawesi Tengah. Oleh sebab itu, Operasi Tinombala direncanakan oleh Polri akan terus dilanjutkan.

Sebagaimana diketahui bersama, dari kelima anggota kelompok sipil bersenjata itu, tiga orang lainnya berhasil melarikan diri. Dua perempuan lari ke arah Barat dan yang satu lelaki kabur ke arah selatan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian meyakini selain tiga orang tersebut masih ada banyak yang lain yakni semuanya ada 19 orang yang berada dibawah pimpinan Santoso. Inilah salah satu alasan Tito kenapa Polri belum ada rencana menghentikan operasi di Poso.

(Baca juga: Nyawa Santoso Isyarat Bagi Polri dan BNPT Lebih Gigih Berantas Terorisme)

“Berlanjut, karena kita melihat masih ada potensi kerawanan, masih ada Ali Kalora, Basri,” kata Tito kepada awak media di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2016).

Baca Juga:  Raih 19.627 Suara, Nia Kurnia Fauzi Siap Jaga Amanah Rakyat

Lantaran para pelarian anggota Santoso di Pegunungan Biru terbagi menjadi dua, maka operasi Tinombala bisa lebih mudah untuk mengurangi kekuata mereka. Namun, bila dibiarkan alias tanpa ada operasi, sisa-sia kelompok Santoso tersebut bisa kuat lagi dan bangkit. Karena mereka akan bebas untuk berkonsilidasi, melakukan regrouping, dan kembali membentuk pimpinan baru.

(Baca juga: Kelompok Santoso Belum Habis)

“Kalau ada usulan (Satgas Tinombala) ditarik, rawan. Mereka akan kembali regrouping, membentuk pimpinan baru, konsolidasi. Jangan biarkan mereka bernafas sekarang. Tekan, Ali dan Basri tertangkap baru kita akan evaluasi untuk mengurangi pasukan,” katanya

Kelompok Santoso menurut mantan kepala BNPT sebenarnya sudah melemas dengan adanya operasi Satgas Tinombala. Itulah kenapa, operasi Tinombala menjadi sangat penting untuk dilajutnya, efektivitasnya dalam membendung aksi terorisme di Poso sangat bagus.

(Baca: Pemberantasan Terorisme Dilarang Saling Klaim)

“Operasi ini sangat efektif karena operasi gabungan ini di medan yang luas seperti itu. Tadinya indikatornya bahwa operasi ini berhasil, tadinya kelompok ini berhasil mereka yg mendikte dan melakukan serangan di mana-mana. Masyarakat, polisi, tentara jadi korban. Semenjak ada operasi Tinombala ini dengan kekuatan yang cukup kita melakukan pengepungan, penyikatan, mereka tak pernah melakukan aksi,” ungakap Tito. (Sule)

Related Posts

1 of 3