Berita Utama
Ono Surono; Menteri Susi Pudjiastuti Harus Bedakan Kapal Asing dan Eks-Asing
Published
2 years agoon

NUSANTARANEWS.CO – Ketua Umum Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) yang juga menjabat sebagai anggota DPR komisi IV, Ono Surono meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membedakan modal asing, kapal asing, dan kapal eks asing.
Permintaan itu sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Susi yang menduga para pelaku usaha perikanan yang bertemu dengan Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan awal pekan lalu adalah para pemilik kapal asing dan eks asing yang bermasalah.
“Menteri Kelautan dan Perikanan berusaha menggiring opini rakyat bahwa definisi modal asing, kapal asing, dan kapal yang pembangunannya di luar negeri, mempunyai pengertian sama. Padahal, tidak seperti itu,” tutur Ono dalam paparanya di Hotel Alia, Cikini, Jakarta, Selasa(25/10/2016).
Menurut anggota Komisi IV DPR itu, kapal buatan luar negeri alias kapal impor tidak sama dengan modal asing atau kapal asing karena bisa saja 100% dimiliki oleh pemodal dalam negeri atau pengusaha Indonesia, dan dioperasikan oleh ABK Indonesia.
Ono juga menantang Menteri Susi untuk membuka tabir yang selama ini ditutup tentang hasil anev terhadap 1.132 kapal buatan luar negeri. Menurut informasi yang diperoleh MKN, ada lebih dari 400 kapal yang tidak bersalah. Ada pula lebih dari 400 kapal yang masuk kategori blacklist telah kabur, tetapi Satgas mengeluarkan surat seakan-akan kapal tersebut telah melakukan deregistrasi.
Selain itu, ada beberapa kapal atau perusahaan yang sejak moratorium pada Desember 2014 hingga sekarang tidak mempunyai status hukum. Namun sebaliknya, ada beberapa kapal dan perusahaan yang jelas-jelas masuk kategori blacklist dan telah kabur tidak dilakukan penegakan hukum.
“Pemerintah seharusnya mengedepankan hukum dan keadilan di negeri ini. Perlu upaya memberikan izin kembali bagi kapal-kapal atau perusahaan yang tidak melakukan tindak pidana dan memproses hukum kapal atau perusahaan yang jelas-jelas kabur dan melakukan pidana perikanan,” ujar Ono.
MKN pada dasarnya, lanjut Ono, sepakat asing tidak ada lagi di sektor perikanan tangkap di Indonesia. Namun, pemerintah perlu mencermati masalah penurunan produksi dan ekspor ikan, PHK tenaga kerja unit pengolahan ikan dan ABK, penerimaan negara bukan pajak di bawah target, dan pertumbuhan ekonomi perikanan tangkap yang hanya 4,03% alias di bawah rata-rata nasional.
Sebelumnya Susi berujar para pengusaha yang bertemu Menko Luhut adalah pemilik kapal eks asing bermasalah menurut analisis dan evaluasi (anev) oleh Satgas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115).
“Mereka semua sedang bermasalah, dan kami sedang melaksanakan proses hukumnya. Seyogianya pemerintah tak usah bertemu dengan para pihak yang bermasalah,” ujar Susi, seperti dikutip Tempo.co (20/9/2016). (Andika)
Komentar
You may like
Susi Pudjiastuti Dinilai Sangat Layak Menjadi Cawapres di Pilpres 2019
Jargon ‘Tak Makan Ikan, Tenggelamkan’ Dinilai Tingkatkan Konsumsi
Paradoks Regulasi Susi Pudjiastuti, Kesulitan Nelayan Lobster dan Kekacauan Sosial
Susi Pudjiastuti dan Kegetiran Para Nelayan Lobster
Permen Dinilai Melanggar HAM, Nelayan Lobster Lawan Menteri Susi
Nelayan Sebut Menteri Susi Gagal Paham Soal Budidaya Lobster

RevoIusi Mental Telkom Meraih Penghargaan Best of the Best BUMN

Kebijakan Pemerintah Tak Memberikan Peluang Indonesia Memiliki Martabat

Reno Klaim Kalangan Nasionalis dan Marhaeinis Jatim Dukung Khofifah-Emil

Ini Sebab Aksi Damai PMT Gagal di DPRD Muratara

Sisfopers, Sebuah Aplikasi Pendukung Kinerja Personel TNI AD

Ultimatum Israel: Jika Iran Serang Tel Aviv, Kami Hantam Taheran

Roy Suryo Sependapat dengan Mendagri

Cawapres Pendamping Prabowo dari Golkar?, Sodik: Tidak Mustahil

AS dan Prancis Ingin Ganti Perjanjian Nuklir, Iran Geram!

Soal Puisi Kontroversial Sukmawati, Gus Sholah Sebut “Adzan” yang Jadi Masalah

Terbitkan Perpres No 20 Tahun 2018, Presiden Dinilai Panik

Sejumlah Negara Kerahkan Peralatan Perang ke Suriah, Termasuk Tiongkok

Wakil Ketua DPR Ungkap Elite Goblok dan Bermental Maling yang Dimaksud Prabowo

Selalu Dituduh PKI, Jokowi Sebut PCNU Solo Punya Data Lengkap Tentang Profil Dirinya

AS, Inggris dan Perancis Telah Memulai Perang Dunia Ketiga

Sukmawati Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri

Jatuhnya Ghouta Timur, Sekali Lagi Menjadi Kekalahan Telak AS di Suriah

Klarifikasi Puisi Ibu Indonesia, Sukmawati Sebut Dirinya Putri Biologis dan Ideologis Bung Karno

Ahok Pamer Desain Pengembangan Makam Mbah Priok

Bercocok Tanam di Dasar Laut? Ini dia pertanian masa depan

Trotoar dan Wajah Mantan Pabrik Kina Kota Bandung Bikin Susah Move-on

Mengintip Rahasia Donald Trump Lewat Kuas Seorang Kartunis

Koramil 0804/05 Poncol Bahu Membahu Dengan Masyarakat Benahi Pelengsengan

Ini Kondisi Kapal Zahro Express yang Terbakar

Peribadatan Natal di Jember Mendapat Pengamanan Total Dari Kodim 0824 dan Polres Jember

Kirab Budaya Dinsos Jogja Berlangsung Meriah

Pengantre Tiket Final AFF Kelelahan dan Pingsan Karena Cuaca Terik Berdesakan
Terpopuler
- Ekonomi3 days ago
Situasi Indonesia Kini Hampir Mirip Zaman Penjajahan Belanda
- Politik6 days ago
Konsep Revolusi Mental Jokowi Dinilai Lahirkan Karakter Lembek dan Cengeng
- Ekonomi4 days ago
Benarkah Pemerintah Berusaha Menyingkirkan Tenaga Kerja Lokal dari Tanah Tumpah Darahnya Sendiri?
- Politik2 days ago
Simulasi Survei Cawapres 2019, Budi Gunawan Punya Elektabilitas Cukup Tinggi