Puisi Abdul Wachid B.S.
SEPASANG SAYAP CAHAYA
sepasang sayap cahaya mendekap ka’bah
sepasang sayap cahaya mendekap karamah
sepasang sayap cahaya semula membentang
sejauh mata memandang siang, orangorang
terus saja bertawaf mengitari kiblat: dunia yang
tidak pernah hilang, tetapi kau aku yang
justru hilang di dalam dunia: bayangbayang
hingga shalat tidak lagi kiblat, sampaisampai
ka’bah lenyap dari pandang mata kita ketika haji
tetapi sepasang sayap cahaya yang
mata itulah yang hanya dia punya? sedang indera
lain merupa cahaya, memeluk rumah hati:
rumah cahaya yang
sedari bapak para nabi
dimakmurkan oleh berkah
zamzam, zamzam, berkumpullah
orangorang terus saja khusu’
orangorang berasyik cinta yang mansyuk
tetapi sepasang sayap cahaya itu
sepasang mata itu, menampung doadoa beribu
berjuta tangan yang tengadah pasrah hati
sedari istighfar sampai kepada sabar
sampai kepada getargetar syukur yang
rasakan, yang saksikan, salam ini
begitu mendekat, begitu shalawat, kepada nabi
menjadilah beribu pintu yang
bukakan pengetahuan tersebab cinta, sampai
cahaya di atas cahaya
mata itulah yang
tidak mampu menipu
sepasang sayap cahaya kembali
ke langit biru
irhamnaa
yaa arhamar raahimiin
irhamnaa
amiin
yogyakarta, 24 agustus 2013
NUN
“Nuun
Walqalami wamaa yasturuun
Maa anta bini’mati rabbika bimajnuun”
“Nun
Demi pena penyair dan puisi yang
mereka lahirkan
Karena sentuhan-Nya
kau tidak menjadi gila”
aku cuma-lah
sebatang pena, yang
ketika engkau angkat, yang
ketika engkau turunkan, yang
ketika engkau tuliskan
nafas dan nafs-ku cuma-lah
tergantung kepada
tiupan udara takdirmu
tetapi
semoga sebatang pena itu
tidak diamdiam di tengah malam
keluar dari kertas putihmu
tidak diamdiam menulisi
sembarang sempat
sehingga ia tersesat jalan pulang
kembali kepada kotak
tekateki takdirmu
maka pegang-lah
bagai alif, aku
sebatang pena, yang
sekali sentuhmu
pena ini akan menggila
tersebab gandrung oleh
pukau maha tanganmu
yogyakarta, 31 agustus 2013
Baca Puisi-Puisi Abdul Wachid B.S., yang lain Di Sini
Abdul Wachid B.S., lahir 7 Oktober 1966 di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur. Achid alumnus Sastra Indonesia Pascasarjana UGM (Magister Humaniora), jadi dosen-negeri di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, dan sekarang sedang studi Program Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret Solo.
Buku-buku karya Achid : (1) Buku puisi, Rumah Cahaya (1995). (2) Buku esai, Sastra Melawan Slogan (2000). (3) Buku kajian sastra, Religiositas Alam : dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron (2002). (4) Buku puisi, Ijinkan Aku Mencintaimu (2002). (5) Buku puisi, Tunjammu Kekasih (2003). (6) Buku puisi, Beribu Rindu Kekasihku (2004). (7) Buku kajian sastra, Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri (2005). (8) Buku esai, Sastra Pencerahan (2005). (9) Buku kajian sastra dan tasawuf, Gandrung Cinta (2008). (10) Buku kajian sastra, Analisis Struktural Semiotik: Puisi Surealistis Religius D. Zawawi Imron(2009). (11) Buku puisi, Yang (2011). (12) Buku puisi, Kepayang (2012). (13) Buku puisi, Hyang (2014).
Website: www.wachid.8m.com; E-mail: [email protected] dan [email protected]; Twitter @abdulwachidbs; Facebook: www.facebook.com/abdulwachidbs
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].