Berita UtamaOpiniPolitikTerbaru

Negara Dikuasai Pengaruh Jahat, Pengamat: Kembali ke UUD 1945

Negara Dikuasai Pengaruh Jahat, Pengamat: Kembali ke UUD 1945
Kembali ke UUD45/Ilustrasi via redaksiindonesia.com

NUSANTARANEWS.CO – Banyaknya kebijakan dari Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang belum memenuhi harapan dari rakyat membuat Pengamat politik dari Monash Institute, Muhammad Nasih, ikut angkat bicara.

Menurutnya, perlu ada perubahan mendasar di dalam mengelola pemerintahan saat ini. “Negara ini sedang dalam fase terbolak-balik, yang benar dianggap salah.Yyang salah dianggap benar. Ini yang disebut oleh Ronggowarsito sebagai jaman edan,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Kamis (01/8/2016).

Tidak stabilnya kondisi negara dan bangsa Indonesia saat ini, baik dari segi perekonomian maupun kesejahteraan sosial, dikarenakan adanya kekuatan besar yang tengah mengendalikan negara dan bangsa ini.

“Negara ini telah dikuasai oleh 5 kekuatan jahat, yaitu 1. Penguasa lalim, yang dudukung oleh 2. teknokrat/birokrat yang tidak punya pilihan, 3. Pengusaha hitam/kapitalis jahat. 4. Media bayaran yang membolak-balikkan kenyataan. Yang baik jadi tertutup, dan yang buruk diopinikan bagus. Dan 5. Intelektual tukang. Makin banyak orang yang menyandang status terpelajar, tapi tidak malu menjual idealisme,” ujar Nasih menjelaskan.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Shalat Tarawih Bersama Masyarakat di Kecamatan Tlanakan

Bahkan, lanjut Nasih, kelima hal tersebut membuat para elit negeri ini menjadi tersandera oleh kepentingan kelompok. “Rakyat dan terutama mahasiswa harus disadarkan dari tidur panjang agar mau kembali bergerak merebut kedaulatan mereka,” katanya tegas.

Selain itu, Nasih mengatakan bahwa saat ini lembaga-lembaga negara tidak efektif menjalankan tugas dan fungsinya karena dikelola oleh orang-orang yang tak berkompeten. “Lembaga-lembaga itu akan beres jika diserahkan kepada orang-orang yang tidak bermasalah,” ujarnya kritis.

Karenanya, Nasih mengimbau kepada rakyat untuk jeli dan teliti dalam memilih pemimpin ke depannya, baik itu eksekutif maupun legislatis. “Kita ibarat orang yang tersesat dalam perjalanan. Lebih baik kita kembali pulang. Lalu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk bepergian lagi dengan hati-hati agar tidak tersesat,” ujarnya.

Nasih pun menambahkan, solusi yang tepat agar bangsa dan negara ini kembali menjadi negara yang kuat dan gagah, ialah harus kembali kepada dasar negara yang telah diberikan oleh bapak penemu bangsa. “Kembali ke UUD 45 asli dulu,” ungkapnya singkat. (deni)

Related Posts

1 of 17