Artikel

Nasionalisme Islam Itu Sederhana; Cinta Tanah Air!

Jihad Membela Tanah Air/Foto via alfahmu/Nusantaranews
Jihad Membela Tanah Air/Foto via alfahmu/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Jika Daniel Bell (1960) dalam teorinya menyebut kelak di akhir abad ke-21 nasionalisme hanya tinggal nama, tampaknya patah ketika era millenial yang ditandai dengan globalisasi pasar bebas justru dengan lantang menyuarakan kembali nasionalisme dalam bentuk kebijakan proteksionisme. Pada prinsipnya nasionalisme adalah suatu keniscayaan.

Dengan kata lain, nasionalisme merupakan sifat alamiah dari laku manusia dalam membangun peradabannya. Kader muda NU sekaligus mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Eman Hermawan menyatakan bahwa nasionalisme merupakan hal yang paling dekat dengan manusia.

Baginya dalam konteks Islam, nasionalisme itu sangat sederhana. Bahwa takdir Tuhan yang diberikan kepada manusia yang paling pertama adalah memiliki tanah air, setelah itu baru agama.

“Nasionalisme Islam itu sederhana, yaitu keyakinan bahwa takdir Allah yang pertama punya tanah air, agama yang berikutnya! Karena itu wajib dibela,” tulis Eman baru-baru ini dalam media daringnya.

Itu artinya tugas dan fungsi sebagai warga negara, secara tidak langsung berkaitan dengan peran lembaga negara dalam upaya menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Karena tantangan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara ke depan bersifat multidimensional menyangkut berbagai aspek kehidupan.

Harus disadari bahwa kompleksitas tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa di rezim proxy war diwarnai dengan persaingan penguasaan sumber daya alam dan ekonomi serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perang modern saat ini bisa pula berupa perang mengubah paradigma berpikir suatu bangsa dan negara.

Sejalan dengan hal itu, Mantan Penasihat Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Hankam (1983), Sayidiman Suryohadiprojo bahwa yang dimaksudkan dengan nasionalisme adalah sikap, pikiran dan perasaan anggota satu bangsa yang menyatakan keterikatan. Memiliki hubungan emosional dengan bangsa dan negaranya. Disertai harapan serta usaha agar bangsa dan negaranya mempunyai tempat terhormat dan menonjol diantara negara dan bangsa lainnya.

Dengan kata lain, harga diri manusia sangat dipengaruhi oleh keadaan negara dan bangsanya yang menimbulkan kebanggaan. Karenanya, nasionalisme merupakan satu kenyataan bahwa cinta tanah air selalu relevan untuk diperjuangkan sepanjang waktu.

Penulis: Romandhon

Related Posts

1 of 433