Berita Utama
MKPN: Ada Kelompok yang Ingin Hancurkan Pancasila
Published
1 year agoon

NUSANTARANEWS.CO, Bandung – Pendiri Majelis Kebangsaan Pancasila Jiwa Nusantara (MKPN), Rudi Alfian menyatakan, Pancasila merupakan kebenaran paripurna seharusnya mampu menembus ruang dan waktu di seantero Indonesia. Dengan kata lain, siapapun yang tidak dapat menerima dan menjalankan Pancasila secara komprehensif dan konsekuen, tidak memiliki hak terhadap variabel atau segmen apapun di NKRI.
“Kebenaran dari tiap Agama, tiap segmen pendidikan, tiap matra pertahanan, tiap adat istiadat, dan tiap kelompok profesi tidak akan bertentangan dengan Pancasila. Karena Pancasila dibentuk dari kebenaran-kebenaran tersebut,” ujar Rudi Alfian saat isi diskusi kebangsaan bertajuk Pancasila Sebagai Sistem Pancasila, Selasa (4/4/2017) kemarin di Gedung Indonesia Menggugat Bandung.
Menurutnya, atas dasar tersebut, Pancasila terkristalisasi menjadi sistem yang paripurna yang harus dijalankan dan diaktualisasikan dalam bingkai kehidupan berbangsa dan bernegara. “Karena itulah Pancasila mewujud menjadi sistem paripurna yang tidak perlu diperdebatkan atau dimodifikasi lagi. Jalankan saja,” sambung dia.
Ia juga menyatakan bahwa ada agenda besar yang sedang dilakukan oleh para musuh dan penghianat bangsa untuk menjauhkan bangsa Indonesia dari Pancasila. Tujuan mereka tak lain, kata Rudi untuk merusaknya dan pada akhirnya mengambil alih penguasaan terhadap setiap potensi dari tanah air Indonesia.
“Dengan strategi tipuan seperti amandemen UUD 45, mereka memisahkan agama dari sistem bernegara, menggunakan HAM untuk menghancurkan peradaban, mengecilkan peran TNI untuk melemahkan pertahanan, memunculkan demokrasi untuk menghantam musyawarah oleh majelis yang khidmat bijaksana dan menularkan ego kepentingan kelompok untuk menginjak-injak keadilan sosial. Dan kita dipaksa untuk menerima konsep itu,” tegas dia.
Kembali ke Pancasila dengan mengusung sistem majelis merupakan satu-satunya cara untuk dapat menyelamatkan bangsa dan negara yang sedang porak-poranda ini. Menurutnya, sistem berbangsa dan bernegara yang halal bagi masyarakat Indonesia hanyalah Pancasila. Bukan sekulerisme, komunisme, modernisme, pluralisme, khilafah Islamiyah atau apapun. (emka)
Editor: Romandhon
Komentar
You may like
Pra Kongres Boemipoetra Nusantara, Prof Kaelan: Jangan Sampai Indonesia Benasib Seperti Singapura
Memahamkan Pancasila Lewat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di UPN Yogyakarta
Sosialisasi Empat Pilar, SBA Minta Masyarakat Pedomani Nilai-Nilai Pancasila
Rally PRD: Turunkan Harga Kebutuhan Dasar
Agenda 2018, GAN: Presiden Harus Fokus Hadirkan Sila Kelima Pancasila
Jika Pancasila Dipreteli, Indonesia Bakal Dikuasai Segelintir Orang

Meski ISIS di Suriah dan Irak Hancur Lebur, Kelompok Teroris Belum Lenyap

Curi Kotak Amal di Masjid, Dua Pemuda Ditangkap Polisi

19 Mahasiswa Indonesia Menjadi Duta Mengajar Bahasa Arab di Malaysia

Jokowi Belum Penuhi Janjinya Urus Bidang Riset dan Pengembangan

Dari Ponorogo, Pemdes Bancar Dorong Gapoktan Kembangkan Usaha Produktif Kerakyatan

Arab Saudi Paksa Qatar Kirimkan Tentaranya ke Suriah

NKRI Harga Mati Ala Gerakan Pemuda Ansor

Thomas Lembong Ungkap Titik Fokus Investasi Hong Kong dan Cina di Indonesia

Sampaikan Kepada Generasi Penerus, Dulu Indonesia Pernah Menjadi AU Terbesar di Asia Tenggara

Soal Puisi Kontroversial Sukmawati, Gus Sholah Sebut “Adzan” yang Jadi Masalah

Terbitkan Perpres No 20 Tahun 2018, Presiden Dinilai Panik

Sejumlah Negara Kerahkan Peralatan Perang ke Suriah, Termasuk Tiongkok

Wakil Ketua DPR Ungkap Elite Goblok dan Bermental Maling yang Dimaksud Prabowo

Selalu Dituduh PKI, Jokowi Sebut PCNU Solo Punya Data Lengkap Tentang Profil Dirinya

AS, Inggris dan Perancis Telah Memulai Perang Dunia Ketiga

Sukmawati Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri

Jatuhnya Ghouta Timur, Sekali Lagi Menjadi Kekalahan Telak AS di Suriah

Klarifikasi Puisi Ibu Indonesia, Sukmawati Sebut Dirinya Putri Biologis dan Ideologis Bung Karno

Ahok Pamer Desain Pengembangan Makam Mbah Priok

Bercocok Tanam di Dasar Laut? Ini dia pertanian masa depan

Trotoar dan Wajah Mantan Pabrik Kina Kota Bandung Bikin Susah Move-on

Mengintip Rahasia Donald Trump Lewat Kuas Seorang Kartunis

Koramil 0804/05 Poncol Bahu Membahu Dengan Masyarakat Benahi Pelengsengan

Ini Kondisi Kapal Zahro Express yang Terbakar

Peribadatan Natal di Jember Mendapat Pengamanan Total Dari Kodim 0824 dan Polres Jember

Kirab Budaya Dinsos Jogja Berlangsung Meriah

Pengantre Tiket Final AFF Kelelahan dan Pingsan Karena Cuaca Terik Berdesakan
Terpopuler
- Ekonomi3 days ago
Situasi Indonesia Kini Hampir Mirip Zaman Penjajahan Belanda
- Politik6 days ago
Konsep Revolusi Mental Jokowi Dinilai Lahirkan Karakter Lembek dan Cengeng
- Ekonomi4 days ago
Benarkah Pemerintah Berusaha Menyingkirkan Tenaga Kerja Lokal dari Tanah Tumpah Darahnya Sendiri?
- Politik2 days ago
Simulasi Survei Cawapres 2019, Budi Gunawan Punya Elektabilitas Cukup Tinggi