Lintas Nusa

Miris, Gara-gara Tunggakan SPP Siswa SMKN 1 Ngasem Kediri Gagal Ikut UAS

Johan Santana, Siswa SMKN 1 Ngasem Kediri/Foto: Tri Wahyudi/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Komitmen mulia Pemerintahan provinsi (Pemprov) Jawa Timur menciptakan sistem pendidikan yang baik pasca pengelolaan SMA dan SMK, sikap seolah tak mendukung justru diperagakan oleh pihak sekolah SMKN 1 Ngasem Kediri. Salah satu siswa di sekolah tersebut, Johan Santana tidak diijinkan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) kenaikan kelas 3 hanya karena masih menunggak SPP selama enam bulan dengan total keseluruhan Rp660 ribu.

Saat dikonfirmasi Nusantaranews pada Selasa (23/5/2017), pihak keluarga Santana mengungkapkan keluhan dan penyesalannya atas keputusan sekolah.

“Pihak sekolah menyuruh pulang keponakan saya karena ada tunggakan SPP. Seharusnya pihak sekolah memberikan keringanan tunggakan tersebut dan memperbolehkan siswanya ikut ujian, ukan malah menyuruhnya pulang. Orang tua Johan sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan sehingga berat untuk mendapatkan uang Rp660 ribu dalam waktu singkat,”ungkap paman Johan, Arif Witanto.

Arif menyesalkan sikap dan keputusan pihak sekolah karena melarang keponakannya tersebut untuk mengikuti ujian hanya gara-gara terbentur persoalan ekonomi padahal permasalahan ini bisa diselesaikan andai saja pihak sekolah jauh-jauh hari memberitahukan terlebih dahulu dan tidak mengambil keputusan mendadak.

Baca Juga:  Bupati Paparkan Program Prioritas Saat Safari Ramadhan di Sebatik

“Seharusnya diberitahu jauh-jauh hari agar orang tuanya bisa mencarikan uang agar bisa melunasi SPP dan anaknya bisa ikut ujian. Tak langsung mendadak seperti itu,”jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Sulidaim mengecam tindakan pihak SMKN 1 Ngasem Kabupaten Kediri menyusul kasus Johan itu. Politisi asal PAN tersebut mengatakan jika pihak orang tua merasa berat dengan jumlah nilai SPP yang harus dibayarkan karena ada tunggakan, seharusnya pihak sekolah memberikan keringanan.

“Saya yakin kok dengan memberikan keringanan biaya bagi orang tua siswa yang tak mampu pihak sekolah tak akan bangkrut. Pintar-pintarnya pihak manajemen sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik,” jelasnya.

Sedangkan Kadiknas Jatim, Saiful Rahman memastikan akan mengambil sikap tegas atas kebijakan pihak sekolah yang menghambat siswa untuk ikut ujian.

“Saya pastikan akan ada langkah-langkah tegas kami ambil dan nantinya kepala sekolahnya akan kami evaluasi,” kata pria yang diwacanakan akan maju Pilgub Jatim ini. (Ari)

Baca Juga:  Pleno Perolehan Suara Caleg DPRD Kabupaten Nunukan, Ini Nama Yang Lolos Menempati Kursi Dewan

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

No Content Available