Peristiwa

Meriam Buatan Cina Meledak di Natuna, 10 Prajurit TNI Jadi Korban

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebuah meriam yang digunakan dalam gladi bersih saat Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dikabarkan meledak, Rabu 17 Mei 2017, di Tanjung Datuk Natuna Kepulauan Riau. Dari informasi yang dihimpun, ada 10 prajurit TNI AD yang menjadi korban. Empat di antaranya bahkan dilaporkan meninggal dunia.

Kejadian ini diduga karena meledaknya meriam buatan Cina merek Chang Chong. Dijelaskan dalam keterangan tertulis, korban kecelakaan latihan PPRC TNI di Natuna antara lain Pratu Marwan. Sudah dievakuasi ke rumah sakit umum dan meninggal dunia pukul 12.22 di RSUD. Kaki kiri patah dan masih menyatu dengan badan.

Korban lainnya adalah Praka Edy. Meninggal dunia diperjalanan karena kehabisan darah. Pinggang ke bawah korban hancur terkena serpihan peluru. Dievakuasi menggunakan helikopter dari lapangan ke RSUD.

Korban berikutnya Pratu Bayu Agung. Leher sebelah kanan luka terkena percikan peluru. Korban sedang dievakuasi ke RSU. Selanjutnya Serda Alpredo Siahaan. Dimana jari tangan kanan putus. Korban sudah dievakuasi ke RSU.

Baca Juga:  Bencana Hidrometeorologi Incar Jawa Timur, Heri Romadhon: Masyarakat Waspadalah

Sementara korban lainnya antara lain, Prada Danar, Pratu Ridai, Pratu Didi Hardianto, Sertu Blego Switage, Pratu Ibnu Hidayat (keterangan meninggal dunia) dan Danrai Kapten Arh Herubelum. Seluruh korban berasal dari satuan Yon Arhanud 1 Kostrad.

Agenda latihan PPRC di Tanjung Datuk Natuna ini rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan tiba pada Jumat, 19 Mei 2017. Sampai saat ini, belum ada informasi resmi dari militer. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjend Wuryantoro juga belum bisa dihubungi.

Reporter: Richard Andika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 28