Ekonomi

Menteri KKP: Saya Ingin SUPM Kita Tidak Memproduksi TKI

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti berharap lulusan satuan pendidikan KKP dapat menjadi pelaku utama dan usaha mandiri di sektor kelautan dan perikanan.

“Saya ingin SUPM (Sekolah Usaha Perikanan Menengah) kita tidak memproduksi TKI, apalagi di kapal-kapal ikan asing. Lebih senang jika mereka terjun punya kapal 11 meter,” ungkap Menteri Susi di Kantor Pusat KKP, Jakarta dikutip dari siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (28/1/2017).

“Ditjen Perikanan Tangkap coba tawarkan anak-anak SUPM dan Politeknik kita yang baru lulus untuk jadi nelayan, kasih bantuan. Dia lebih baik mandiri jadi entrepreneur kecil, daripada jadi TKI di kapal ikan asing. BLU manfaatkan. Kita masukkan mereka ke SKPT-SKPT (Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu) yang kita bangun, di Morotai, dan dimana-mana. Tanya lulusan siapa yang mau jadi nelayan mandiri? Kita kasih kapal, kita jaring mereka jadi wirausaha dan pelaku utama,” jelasnya.

Selain itu, menurut Susi, masih banyak keuntungan lainnya bagi para lulusan yang menjadi nelayan. Salah satunya, untuk menjamin keselamatan profesi nelayan, KKP mengalokasikan anggaran khusus untuk asuransi nelayan.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

“Asuransi langsung dapat dia sebagai nelayan. Dia jadi TKI belum tentu dapat asuransi. Jadi nelayan meninggal di laut dapat 200 juta. Yang mau jadi nelayan mandiri berapa orang? Suruh daftar. Itu ide yang saya pikir luar biasa. Mulai tahun depan kita programkan,” tambah Susi.

Sebagai wadah resmi berbadan hukum, ia mendorong pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan untuk membentuk koperasi, termasuk bagi lulusan yang ingin menjadi nelayan.

“Bikin saja untuk lulusan koperasi alumni, kita sih bisa, dalam pembinaan BLU kita, supaya mereka tidak gagal sebagai nelayan. Bukankah mereka juga anak-anak nelayan? Anak-anak nelayan yang benar-benar ingin mandiri, kita berikan bantuan, buatkan mereka koperasi. Ditjen PDS (Penguatan Daya Saing) agar memastikan asistensi sampai mereka bikin koperasi dan mau melaut dimana saja. Jadikan mereka nelayan mandiri,” tuturnya.

“Perubahan-perubahan seperti ini kita wajib buat. Doing something untuk kebaikan. Helping people. Ini sangat penting kesadaran ini di kita. Menjadi pejabat negara punya hati, punya nurani, punya cita-cita, punya idealisme untuk perbaikan negeri kita, untuk kebaikan saudara-saudara kita. Jadikan orang-orang kita mandiri. Kita punya kewajiban menyiapkan generasi perikanan yang akan datang, yang mampu menghidupi diri sendiri dan ekonomi masyarakat sekitar. Ini yang paling penting,” pungkasnya. (Sego/ER)

Related Posts

1 of 427