Ekonomi

Menteri Amran Usahakan Kejar Swasembada Bawang Putih

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian sedang mengupayakan berbagai cara untuk mendorong ketersediaan bawang putih sehingga menjaga harga tidak fluktuatif. Cara yang dilakukan pertama yakni dengan meminta importir turut menanam bawang putih. Kedua, terlibat menentukan harga eceran tertinggi dan ketiga memberikan dukungan alat-alat pertanian.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memaparkan, bahwa Indonesia pernah swasembada bawang putih di era 1990 sebelum adanya liberalisasi sektor pertanian besar-besaran di awal 1998. Semenjak itu, produksi bawang putih nasional terus merosot hingga sampai saat ini lebih dari 95 persen ketersediaan bawang putih diisi oleh impor dari Cina, India dan Mesir.

Untuk diketahui, kebutuhan nasional yang diperkirakan mencapai 500 ribu ton per tahun, hanya mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri sebesar 20 ribu ton atau sekitar 4 persen total kebutuhan.

“Harga bawang putih lokal tidak lagi mampu bersaing dengan produk impor sehingga hanya sebagian kecil petani bawang putih yang masih bergelut dalam usaha ini,” ujar Amran dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (24/5/2017).

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

Kenaikan harga bawang putih pada minggu ke I dan II Mei 2017 mencapai 31,5 persen menjadi rata-rata Rp 56.907 per kilogram menunjukkan bahwa impor tidak menjamin harga menjadi lebih murah. Bahkan disinyalir bahwa komoditas ini akan menjadi salah satu penyebab inflasi di bulan ini.

Hal tersebut telah mendorong Pemerintah mengambil tindakan tegas yaitu merevisi Permentan Nomor 86/2013 menjadi Nomor 16/2017 dengan memasukkan bawang putih sebagai komoditas yang diatur izin impornya.

Selain itu, importir diberikan kewajiban untuk melakukan pertanaman bawang putih sebanyak 5 persen dari volume impor yang diajukan. Importir wajib mengembangkan bawang putih dalam negeri.

Bahkan pemerintah turut mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk bawang putih yaitu sebesar Rp 38 ribu. Importir hanya diperbolehkan menjual dengan harga maksimum Rp 23 ribu sehingga harga di tingkat konsumen tidak lebih dari Rp. 32.000.

Menurut Amran, untuk mencapai swasembada, dibutuhkan lahan seluas 100 ribu hektare, dengan kebutuhan benih sebesar 89.779 ton. Dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan SDM yang terlatih juga mutlak diperlukan untuk hasil produksi yang lebih optimal.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

“Dengan potensi wilayah serta agroklimat yang dimiliki oleh Indonesia, saya optimistis target swasembada bawang putih dapat tercapai dalam waktu 3 tahun dari sekarang,” kata Amran.

Lombok Timur sebagai salah satu sentra bawang putih terbesar di Indonesia memiliki kontribusi sebesar 52 persen terhadap luas panen nasional. Dari total luas tanam pada 2016 yaitu 426 hektare, sebagian besar ditanam dan diproduksi di Kecamatan Sembalun. Sembalun memiliki potensi lahan sekitar 10 ribu hektare untuk bawang putih namun baru sebagian kecil saja yang tergarap dikarenakan faktor ketersediaan benih dan SDM-nya.

Sedangkan dalam sektor perbenihan telah dilakukan dengan melibatkan BUMN yakni salah satunya PT Pertani untuk menyerap bawang putih petani untuk dijadikan benih. Pada 2018 merupakan tahun perbenihan. Benih-benih bersertifikat dan jabal akan dipersiapkan untuk pengembangan kawasan bawang putih.

Bawang putih di Kabupaten Lombok Timur terutama di Kecamatan Sembalun telah menjadi penopang ekonomi masyarakat. Melalui Program Pengembangan Ekonomi Daerah Sembalun bawang putih akan berkembang semakin cepat.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Program ini dilakukan secara terpadu dengan berbagai fasilitas dan bantuan seperti benih, alsintan dan akses pembiayaan dengan Kartu Tani. Untuk mempercepat pengolahan tanah dan mendukung ketersediaan air, Kementan membantu alsintan yang dibutuhkan oleh petani seperti traktor roda empat, handtractor, kultivator dan pompa air.

“Langkah ini menjadi upaya wajib bagi pemerintah dan pihak terkait untuk mewujudkan cita cita bersama menuju swasembada bawang putih Indonesia,” ungkap Amran

Reporter: Richard Andika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 21