Ekonomi

Menko Luhut Akan Turunkan Ketergantungan RI Terhadap Energi Fosil

NUSANTARANEWS.CO – Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Pandjaitan mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi menggunaan energi fosil seperti minyak atau gas dan mengalihkannya ke energi baru dan terbarukan.

“Pemerintah telah mengambil tindakan berani dengan mengurangi subsidi bahan bakar dan mengalokasikan dananya pada program yang lebih produktif seperti infrastruktur. Karenanya, pada kesempatan ini saya mengundang sektor swasta untuk berinvestasi di bidang infrastruktur,” ujar Luhut dalam pidatonya di acara The 15th World Renewable Energy Congres (WREC) 2016 di Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Menurut Luhut, energi fosil yang jumlahnya suplainya akan terus berkurang, telah mendorong Indonesia untuk lebih fokus meningkatkan penggunaan energi terbarukan sambil melakukan efisiensi energi. Menteri Luhut mengatakan bahwa  pada KTT Perubahan Iklim PBB tahun lalu Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen menjelang 2020 dan 41 persen setelah tahun 2020.

“Untuk itu kerjasama antar negara sangatlah diperlukan, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan termasuk pengelolaan sampah menjadi sumber energi,” ujar pria yang juga menjabat Menko Maritim itu.

Baca Juga:  Pj Bupati Pamekasan Salurkan Beras Murah di Kecamatan Waru untuk Stabilitas Harga

Menteri Luhut mengatakan bawa untuk merealisasikan target pemerintah mengurangi intensitas energi menjadi 1% per tahun membutuhkan partisipasi dan komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan.

Untuk itu, lanjut Luhut, pemerintah telah menerapkan kebijakan dan peraturan untuk mendorong berkembangnya energi terbarukan dan untuk mencapai target konservasi energi, seperti;

– Meningkatkan penggunaan campuran biodiesel pada pembangkit listrik.

– Menyediakan feed-in tariff untuk energi terbarukan skala kecil dan memberikan subsidi listrik yang dihasilkan dengan menggunakan energi terbarukan yang dibeli oleh PLN.

– Menyediakan instrumen fiskal termasuk insentif pajak demi meningkatkan proyek-proyek energi terbarukan.

– Kampanye hemat energi

– Pemasangan label pada peralatan rumah tangga bagi peningkatan efisiensi energi.

– Paket ekonomi untuk meningkatkan kemudahan berbisnis di Indonesia.

Pada akhir pidatonya Menteri Luhut mengatakan bahwa tidak mudah bagi Indonesia untuk memenuhi target peningkatan konsumsi energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca nya tanpa dukungan dari sektor swasta.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

“Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan terus menerus kepada sektor swasta untuk membangun lebih banyak proyek energi terbarukan. Kami juga akan mendukung penelitian bagi pengembangan energi yang cocok di sektor energi terbarukan di Indonesia demi mengurangi ketergantungan pada impor,” tandas Luhut. (Andika)

Related Posts

1 of 15