Puisi

Mengenang Laku Musim Luka – Puisi Nastain Achmad

Musim Luka

jangan biarkan langit kau ciptakan hanya untuk mendatangkan mendung
musim hujan yang menetas tak mampu menemukan pohon rindang nan hijau
rinainya menjelma airmata
berduka atas langit yang kau gadaikan di tanah rahimmu sendiri
tak pedulikan tanah lain di negeri mimpi yang ingin kau singgahi

jangan biarkan negeri ini kering
atas langit musim luka yang kau tulis
tanahnya akan tumbuh daging hama
negerimu penuh noda
tanpa koma

Rengel, 2016

Laku

awal kisah hidup
lajur gontai langkah
kenangan adalah jeda paling rindu menabur bunga
airmata menulis warna sabda
lembaran harap menggenang di kepala
kilau senja lahir tanpa tuan

lakon seorang hamba

Rengel, 2016

Mengenang
: Wahyudi

waktu merenda langkah
menafsiri riwayat matahari duduk menepi
tenggelam di hati yang senyap
senandung hening bisik merayap
dada semakin pudar di atas awan
arungi samudera bayang
melintas lembaran kisah yang purna

aromamu membekas
saat kau tutup mata
di tempat yang sama

Bojonegoro, 2016

Nastain Achmad
Nastain Achmad

Nastain Achmad, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro. Lahir di Tuban 19 April. Alumni Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan. Penggiat di Komunitas SINERGI Bojonegoro. Beberapa puisinya pernah dimuat di Radar Surabaya, Radar Bojonegoro, Radar Sampit, Banjarmasin Post, Koran Madura, Medan Bisnis, Metro Riau, Buletin Kanal, Buletin Jejak, Merah Putih Pos dan Majalah Sinergi. Memiliki antologi bersama, salah satunya, Tifa Nusantara 1 (2013) dan Tifa Nusantara 2 (2015), Lentera Sastra II (Antologi Puisi Penyair Asia Tenggara, 2014), Lumbung Puisi II (2014), dan Tifa Nusantara 3 (2016). Hp: 085607509119.

Related Posts

1 of 124