Terbaru

Memutuskan Hidup Bersama Butuh Pertimbangan Matang

NUSANTARANEWS.CO – Salah satu langkah besar pasangan kekasih adalah keputusan kapan untuk hidup bersama. Ketika keduanya telah saling mencintai dan berbagi kasih, hidup bersama merupakan pilihan yang penting dari seluruh rangkaian jalinan asmara yang telah dirajut sekian lama.

Ada pasangan yang memilih berpacaran dalam rentang waktu yang relatif lama sebelum memutuskan untuk naik pelaminan dan hidup bersama. Ada pula sebagian pasangan lainnya yang menganggap kalau berpacaran tidak perlu melainkan langsung saja menikah. Sebagian lain memilih berpacaran sebentar saja lalu menikah dan hidup bersama.

Seorang ahli dari E.ON mengatakan bahwa walau bagaimana pun mendapatkan waktu yang tepat sebelum memutuskan hidup bersama adalah penting. Sebab, ketidaksiapan menjadi salah satu aspek yang patut dipertimbangkan. Dan belum tentu pasangan yang telah lama menjalin asmara akan berhasil mempertahankan hubungannya setelah memutuskan hidup bersama. Pun sebaliknya.

Hidup bersama di sini didefinisikan kehidupan pasangan sesudah menikah. Sebab, hidup bersama sebelum menikah adalah kumpul kebo dan melanggar norma sosial.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Nunukan: Ini Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Untuk Caleg Provinsi Kaltara

Studi Rent.com menemukan 37 persen dari pasangan yang tinggal bersama setelah menikah mereka sudah berpacaran selama enam bulan sampai satu tahun. Sementara 39 persen pasangan memutuskan hidup bersama setelah satu sampai dua tahun berpacaran.

“Waktu yang ideal bagi pasangan untuk tinggal bersama tidak didasarkan pada jam dan waktu seperti hari, bulan atau tahun,” kata pakar kencan dan hubungan, Madeleine Mason seperti dikutip Independent.

Menurut Mason, sedikitnya ada tiga perkara sekaligus pertimbangan sebelum pasangan memutuskan untuk hidup bersama.

Pertema, pasangan harus berkencan secara ekslusif. Atau setidaknya kedua pasangan harus punya kejelasan terhadap hubungan mereka. Usahakan terlebih dahulu mengenalkan pasangan dengan orang tua, keluarga dan teman.

Kedua, kedua pasangan harus sudah bicara tentang masa depan. Apa yang ingin dicapai, jenis kehidupan seperti apa yang diinginkan, hingga soal berapa anak yang diinginkan.

Ketiga, pasangan harus sudah bicara tentang keuangan. Masing-masing harus tahu bagaimana situasi keuangan mereka dan apa yang mungkin terlihat seperti di masa depan. Sebab ini berkaitan dengan rencana kebutuhan keluarga kecil mereka seperti membeli rumah dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Relawan Lintas Profesi Se-Tapal Kuda Deklarasi Dukung Khofifah di Pilgub Jatim

Penulis: E.Dieda
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 8