PolitikResensi

Melacak Asal Mula Gelombang Terorisme

Melacak asal mula gelombang terorisme
Melacak asal mula gelombang terorisme

NUSANTARANEWS.CO – Melacak asal mula gelombang terorisme. Di masa pra-modern, aksi terorisme digunakan oleh sebuah kelompok dan individu sebagai alat untuk melakukan tindakan “kekerasan politik” terhadap penguasa dan elit. Dalam konteks dunia modern, kelompok itu sekarang kita sebut The Assassins. Secara artificial tidak ada sesuatu yang baru dari istilah “terorisme“. Semua tindakan kekerasan atau pembunuhan itulah yang sekarang kita beri label teroris.

Di masa modern, akar pengertian terorisme bisa dilacak melalui gerakan anarkis di Prancis dalam bentuk propaganda pada tahun 1870-an, 1880-an, Prancis par le fait. Aksi teorisme juga bisa  dilacak dalam gerakan Organisasi Revolusioner Macedonia ketika memerangi pemerintahan Ottoman pada akhir abad kesembilan belas.

Bahkan lebih dari satu abad yang lalu sudah ada banyak kelompok-kelompok berbeda, menggunakan taktik yang berbeda, latar belakang politik yang berbeda, baik dari ekstrim kiri hingga separatis nasionalis. Mereka bukan saja membunuh kepala negara, tapi juga menyerang warga biasa. Beberapa bertindak hanya di kota asal mereka atau wilayah rumah, sementara yang lain memiliki agenda internasional dan dioperasikan lintas batas.

Baca Juga:  Asisten Administrasi Umum Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2025

Jadi aksi terorisme hari ini bukanlah sesuatu hal baru. Beberapa kajian yang jauh lebih mendalam terhadap sejarah terorisme telah berupaya menemukan karakteristik khusus pada era tertentu atau tren tertentu dalam gerakan terorisme. Adalah David Rapoport salah satu peneliti yang mencoba membedakan empat gelombang terorisme. Di mana  masing-masing gelombang tersebut memiliki karakteristik sendiri, termasuk audiens, simpatisan, pendukung sampai modus operandinya.

Gelombang pertama terorisme dimulai oleh gerakan kaum anarkis di tahun 1880-an, kemudian diikuti oleh gelombang anti-kolonial dari tahun 1920-an. Pada era 60-an muncul gelombang kiri baru yang mendapat label terorisme merah. Dan  terakhir adalah gelombang agama, yang dimulai pada tahun 1979, setelah Revolusi Iran. (Agus Setiawan/bahan kuliah terorisme)

Baca juga:Konflik AS-Iran, Siapa Sesungguhnya Yang Teroris?

Related Posts

1 of 3,061