InspirasiKesehatanLintas Nusa

Mahasiswa UGM Kampanyekan Masyarakat Inklusif bagi Difabel

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Pandangan negatif tentang kelompok difabel dengan segala keterbatasannya kadang masih dianggap sebagai kelompok yang tidak mandiri, tidak mampu melakukan apa-apa di dalam masyarakat. Tak jarang juga sebagian masyarakat menganggapnya sebagai beban.

Menanggapi asumsi seperti itu, sekelompok mahasiswa UGM membuat komunitas yang diberi nama Give Your Heart dengan mengusung visi mewujudkan masyarakat inklusif bagi kelompok difabel.

“Kita ingin interaksi antara difabel dan non difabel bisa lebih alami, makanya kami mencoba membuat komunitas inklusif yang bisa membangun interaksi tersebut,” ujar Urfa Tabtila, Jumat (9/6/2017).

Komunitas yang terbentuk pada bulan februari lalu itu telah aktif melakukan kegiatan yang berpusat di Panti Asuhan Cacat Ganda Sayap Ibu Kalasan, Yogyakarta. Dengan memfokuskan pada kegiatan interaksi antara kelompok difabel dan non difabel, dalam kegiatan yang berbasis seni.

Kegiatan yang dimaksud antara lain membuat gantungan kunci pita, membuat prakarya dari origami, membuat lampion, melukis, dan menari, yang semua hasil karya dan latihan seni tersebut dipamerkan dan dipentaskan dalam sebuah acara bertajuk Give Your Heart yang telah berlangsung pada Senin, 22 Mei 2017 di Societet Militaire Taman Budaya Yogyakarta.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

“Melalui kegiatan-kegiatan ini, masyarakat umum dapat melihat bahwa ternyata teman-teman difabel juga memiliki kemampuan yang sama dengan orang pada umumnya,” imbuh Urfa.

Urfa melanjutkan, ia dan teman-temanya bertekad untuk menyebarluaskan misi yang diusungnya, yaitu mewujudkan masyarakat inklusif di Indonesia. Agar masyarakat menyadari bahwa kaum difabel pada hakikatntya sama sepertihalnya orang normal pada umumnya.

“Melalui komunitas ini, kami ingin agar masyarakat umum menyadari bahwa kita semua sama.Tidak baik apabila teman-teman difabel dipandang sebelah mata hanya karena mereka tampak berbeda,” pungkasnya.

Pewarta: Ucok Al Ayubbi
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 5