Politik

LSI Denny JA : Publik Jakarta Tidak Suka Kandidat Kontroversial

NUSANTARANEWS.CO – Mayoritas pemilih Jakarta menghendaki gubernur baru. Setidakhnya hal itu menurut temua terbagi Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA). Remuan tersebut tentu membuat calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan timnya harus lebih giat lagi bekerja keras.

LSI juga menyebutkan sebanyak 61.3% warga DKI yang ingin gubernur baru hinggai bulan Desember 2016 ini cenderung memilih pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Agus-Sylvi. “Jika dibreakdown dari mereka yang inginkan gubernur baru (60.3 %), sebesar 47.60 %  (dari 60, 3% itu) mendukung Agus-Sylvi, dan 34.80 % (dari 60,3% itu) mendukung Anies-Sandi,” papar Denny JA dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (14/12/2016).

Baca : Temuan LSI Denny JA; Mayoritas Pemilih DKI Ingin Gubernur Baru

Untuk sentimen ingin gubernur baru, lanjut Denny, jika pilkada hari ini, Agus lebih dipilih dibandingkan Anies.  “Mengapa pasangan Agus-Sylvi sementara unggul? Dan mengapa elektabilitas pasangan Ahok-Djarot untuk pertama kalinya cenderung rebound, menaik? Ahok untuk pertama kali dalam survei LSI cenderung rebound elektabilitasnya meskipun tidak di peringkat 1 lagi dalam survei,” ujar Denny.

Baca Juga:  Anto Bolokot Siap Mewakili Putra Daerah di Pilkada Nunukan 2024

Denny menerangkan, LSI menemukan ada 4 (empat) alasan mengapa Agus-Sylvi unggul. Pertama, diantara ketiga calon gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono adalah cagub dengan tingkat kesukaan/penerimaan paling tinggi. Tingkat kesukaan Agus sebesar 77.10 %. Tingkat kesukaan Anies sebesar 74.30 %. Dan tingkat kesukaan Ahok sebesar 53.70 %. Semakin disukai semakin besar probabity calon dipilih.

Baca juga : Status Tersangka: Hambatan Psikologis Publik untuk Memilih Ahok

“Kedua, Agus-Sylvi lebih sukses menarik simpati pemilih mayoritas yaitu menengah-bawah (ekonomi) dengan program pro rakyatnya. Total populasi dengan penghasilan 3,5 juta ke bawah sebesar 65 persen. Tiga program rakyat Agus-Sylvi yaitu program bantuan 50 Juta/Unit usaha untuk modal bergulir, program bantuan tunai 5 juta/tahun untuk keluarga tak mampu, dan program bantuan 1 Miliar per RW/RT disukai rata-rata diatas 70 % oleh pemilih ekonomi menengah-bawah (pendapatan dibawah 3.5 juta/sebulan),” paparnya.

Adapun yang ketiga, lanjutnya, Agus-Sylvi lebih mewakili spektrum ideologi “tengah”. Survei LSI menunjukan sebesar 45.8 % pemilih DKI Jakarta mengidentifikasi ideologi politik mereka “nasionalis religius”. Hanya 18.2 % menyatakan mereka berideologi nasionalis sekuler, dan 16.5 % berideologi agama.

Baca Juga:  Andi Muhammad Akbar Serahkan Formulir Bakal Calon Bupati Nunukan ke PDI Perjuangan

Lihat : Mayoritas Pemilih DKI Ingin Gubernur Baru, Agus atau Anies?

“Dan ketika ditanya dari 3 pasangan calon gubernur, manakah yang mewakili ideologi nasionalis religius, maka Agus harimurti Yudhoyono paling tinggi. Sebesar 32.5 % menilai Agus mewakili ideologi nasionalis religius, 26.1 % menyatakan Anies, dan 24.8 % menyatakan Ahok,” ungkap Denny.

Tadak hanya itu, menurut Denny juga, positioning Agus yang dipersepsikan di “tengah” membantu Agus untuk lebih mudah masuk ke semua segmen.

Kemudian yang keempat, Agus-Sylvi dianggap sebagai pasangan paling minim kontroversi. Yang dimaksud dengan kontroversi disini adalah pasangan calon yang pernyataan, perilaku dan kegiatannya menimbulkan pro dan kontra. Pasangan Ahok-Djarot dinilai paling banyak menimbulkan kontroversi yaitu 52.4 %, Anies-Sandi sebesar 20.3 %, dan Agus-Sylvi sebesar 13.2 %.

“Publik Jakarta tak menyukai kandidat yang kontroversial, yang acapkali menyulut hiruk pikuk yang tak produktif,” kata Denny tegas. (red-02)

Related Posts

1 of 54