Mancanegara

KTT G20 Turki: AEol Berlaku Mulai 2017

KTT G-20 Turki
KTT G-20 Turki

NUSANTARANEWS.CO – KTT G20 Antalya 2015 adalah konferensi tingkat tinggi Grup Dua Puluh (G20) ke-10. KTT ini diselenggarakan pada 15–16 November 2015 di Kota Antalya, di Turki barat daya yang merupakan destinasi wisata terpopuler di negara tersebut dan terpopuler kesepuluh di dunia. Pertemuan para pemimpin negara G-20 diadakan di Regnum Carya Hotel Convention Centre.

Dalam KTT G20 di Kota Antalya ini, para pemimpin negara G20 akhirnya menghasilkan dua kesepakatan penting, yakni: (1) rencana aksi investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka menengah dan inklusif, dan 2) membuka informasi dan data perbankan termasuk pajak dan transaksi keuangan di antara negara-negara G-20. Kesepakatan ini dipandang penting dalam rangka menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dunia agar tetap berkelanjutan.

Kesepakatan tersebut juga akan direalisasikan melalui program Automatic Exchange of Information (AEoI) yang akan diberlakukan mulai 2017.

Sebagai informasi, Sistem Pertukaran Informasi Otomatis atau Automatic Exchange of Information (AEoI), adalah sebuah sistem pertukaran informasi rekening dari wajib pajak (WP) antar negara. Dengan pertukaran otomatis setiap rekening WP yang berada di negara lain bisa langsung terlacak oleh otoritas pajak.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Alasan diberlakukannya sistem ini, karena kebutuhan informasi yang akurat tentang ketidakpatuhan dari WP, baik yang sengaja atau tidak menghindari kewajiban pembayaran pajaknya. Ruang lingkup informasi AEol, antara lain profit usaha, dividen, royalti, keuntungan penjualan barang modal, gaji karyawan, komisi, dana pensiun, perubahan tempat tinggal, kepemilikan properti, dan disposisi properti.

Kesepakatan keterbukaan perbankan ini adalah guna meningkatkan ketahanan ekonomi dan melanjutkan reformasi keuangan global, khususnya dalam menghadapi praktik ilegal perpajakan internasional.

Selain itu, KTT G20 juga menyepakati implementasi rencana aksi anti korupsi sesuai prinsip integritas dan transparansi. Serta mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada 2030 guna mendukung pertumbuhan ekonomi global jangka panjang.

Para pemimpin negara G20 juga menyepakati untuk memperkuat implementasi strategi pertumbuhan ekonomi global dengan mendorong investasi infrastruktur dan memperbaiki iklim investasi.

Dalam KTT G-20 di Turki ini, ada empat isu utama yang menjadi pokok bahasan para kepala negara. Isu pertama adalah target pertumbuhan ekonomi global sebesar dua persen dalam lima tahun ke depan. Saat ini perekonomian global tengah mengalami pelambatan sejalan dengan melemahnya kondisi perekonomian di negara maju pasca krisis hutang Yunani serta perlambatan perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Isu kedua berkaitan dengan reformasi struktur keuangan dan kebijakan moneter global. Di mana fenomena perubahan struktur keuangan terkait dengan perkembangan teknologi informasi yang menyebabkan terjadinya efsiensi besar-besaran di hampir semua perusahaan yang beroperasi secara global yang berakibat terjadi pengurangan tenaga kerja secara massal.

Isu ketiga terkait dengan ekspektasi pasar akan kenaikan tingkat suku bunga Bank Sentral AS, the Fed, dan isu keempat adalah komitmen negara G-20 atas kesepakatan penyisiran praktik pelarian BEPS dan penghindaran pajak agresif dengan pertukaran data pajak otomatis dengan negara lain. (Banyu)

Artikel Terkait:

Related Posts

1 of 3,050