EkonomiHukumPolitik

KTT G20 di China Masih Membahas Soal Ekonomi Global

NUSANTARANEWS.CO – Pertumbuhan yang inovatif, reformasi struktural yang inovatif, revolusi industri baru, pembangunan ekonomi digital, meningkatkan jaring pengaman keuangan global dan merumuskan kebijakan perpajakan, serta antikorupsi untuk mengurangi resiko perlambatan pertumbuhan ekonomi adalah sejumlah gagasan yang akan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 G20 di Hangzhou, Provinsi Zhenjiang, China sesuai temanya “Menuju Ekonomi Dunia Yang Inovatif, Dinamis, Interkonektif dan Inklusif (Toward an Innovative, Invigorated, Interconnected and Inclusive World Economy).”

Hal itu disampaikan Presiden Tiongkok, Xi Jinping dalam pidato pembukaan KTT G20, Minggu sore waktu setempat.

Xi berharap, KTT G20 kali ini negara kelompok 20 harus mampu meningkatkan tata kelola ekonomi global,perkuatan sustem keuangan dan moneterserta peningkatan tata kelola lembaga keuangan global. Sebab, kini G20 tengah menghadapi situasi ekonomi global yang sudah jatuh pada titik kritis yang ditandai melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Xi juga menjelaskan G20 harus membangun ekonomi global yang lebih terbuka, memberikan fasilitas dan liberalisasi dalam perdagangan dan investasi guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga:  Sekda Nunukan Hadiri Sosialisasi dan Literasi Keuangan Bankaltimtara dan OJK di Krayan

“Termasuk pula pembangunan infrastruktur dan interkonektivitas khususnya bagi UMKM dan negara berkembang berpartisipasi dalam global value chain (rantai nilai),” kata Xi. Dikutip wikipedia, rantai nilai (value chain) adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa.

Sejumlah pimpinan negara hadir dalam pembukaan KTT G20 ini, di antaranya Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri India Narendra Modi serta Sekjen PBB Ban Ki-moon. Tidak ketinggalan juga sejumlah pimpinan negara lainnya seperti Presiden Mesir, Presiden Laos, Presiden Senegal Perdana Menteri Singapura, Perdana Menteri Thailand, dan organisasi internasional seperti Bank Dunia, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Dana Moneter Internasional (IMF), dan Organisasi Buruh Internasional (ILO). (eriec dieda)

Related Posts

1 of 3,059