HankamHukumPolitik

KPK Sebut Trend Koruptor Libatkan Keluarga dan Anak

KPK Sebut Trend Koruptor Libatkan Keluarga dan Anak

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – KPK Sebut Trend Koruptor Libatkan Keluarga dan Anak. Upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air tampaknya kurang berimplikasi langsung dengan praktik-praktik korupsi. Melihat fakta tentang gencarnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) belakangan ini, sekaligus mengindikasikan masih ada ruang gelap yang dapat dimanfaatkan oleh para koruptor untuk melakukan perbuatan haram itu.

Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wiryono Perkoso mengungkapkan tren korupsi saat ini dilakukan oleh pelaku yang berusia semakin muda dan terdidik. Bahkan tak tanggung-tanggung para koruptor juga melibatkan keluarga, seperti suami istri sampai ada juga yang melibatkan anak-anak. Hanya saja, Wiryono tidak menjelaskan secara detail kasus-kasus mana saja yang melibatkan anak-anak dalam permainan keji itu.

Wiryono hanya menyebut bahwa peran keluarga dalam memperkuat penbentukan karakter anak sejak di rumah harus dijalankan. “Maka dari itu, peran keluarga dalam memperkuat pembentukan karakter anak sejak dirumah perlu digalakan kembali,” tuturnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Baca Juga:  Gelar Aksi, FPPJ Jawa Timur Beber Kecurangan Pilpres 2024

Ia menyebut, pasangan suami-istri saat ini belum memahami peran penting mereka sebagai orangtua agar pro-aktif membantu anak-anaknya memiliki nilai-nilai positif guna menghindari tindakan koruptif.

“Jadi saya menilai, konsep yang dikembangkan dalam membangun keluarga seperti air mengalir saja. Tidak ada konsep yang jelas bagaimana mereka dapat membangun karakter anak,” sambung Wiryono.

Sebagai salah satu upaya pencegahan, KPK menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyrakat Kemendikbud. Kerjasama tersebut berupa bantuan modul, permainan, dan cerita dongeng untuk membantu orangtua mendidik anak di rumah.

“Lewat berbagai alat bantu itu, pendidikan karakter diharapkan dapat berjalan baik di keluarga. Sehingga anak-anak kelak tidak terlibat dalam kejahatan korupsi,” tutupnya. (Restu F)

Related Posts

1 of 15