NUSANTARANEWS.CO – Momen Idul fitri 1437 Hijriah dimanfaatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalin silaturahmi dengan wartawan melalui acara halal bihalal yang diselenggaran di Gedung KPK Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin, (18/7/2016). Acara tersebut dihadiri sekitar 50 wartawan yang melalukan peliputan di KPK. Acara tersebut juga dihadiri seluruh pimpinan KPK yakni, Agus Rahardjo, Saut Situmorang, Laode M Syarief, Basaria Pandjaitan, Alexander Marwata.
Dalam paparannya, Agus Rahardjo mengungkapkan ada 65 parcel yang diterima oleh KPK dari Direktorat Gratifikasi. Ke-65 parcel itu berupa ada yang macam-macam jenis pakaian, makanan, perabotan rumah tangga.
“Dan yang melapor juga dari berbagai macam, ada Anggota DPR, ada Wakil Menteri, Kepala Dinas, Kepala Lembaga Daerah dan lain-lain. Jadi kita patut mengapresiasi ini. Kita juga kemudian mengapresiasi juga respon terkait surat edaran KPK tentang hal-hal yang perlu diantisipasi dan dihindari utamanya terkait gratifikasi,” tuturnya dalam Acara Halal Bihalal di Gedung KPK, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Selain itu dalam momen tersebut, Ahus juga mengungkapkan keinginan Kapolri baru Tito Karnavian yang ingin mempererat kerjasama dengan KPK, utamanya terkait laporan LHKPN.
“Kita sudah komunikasi dan rencananya kita bakal melakukan pertemuan, pihak dari Kapolri juga besok ada pertemuan di Istana beserta seluruh Kapolda dan Seluruh Kajati kita bisa agendakan apa yang bisa mempercepat penindakan tipikor di negara kita,” katanya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan menyadari apa yang dilakukan selama ini tidak akan sampai ke masyarakat tanpa dukungan dan partisipasi besar dari media yang menunjang kerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
“Rekan-rekan semua trimakasih atas kerjasama yang baik antara media dengan KPK. Tanpa media KPK tidak akan bisa seperti ini, mudah-mudahan kedepan akan menjalin lebih baik lagi,” katanya.
Pada kesempatan halalbihalal ini, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi yang ditunjukkan para awak media yang tak kenal waktu mengikuti perkembangan kasus-kasus korupsi yang sedang ditangani KPK.
Selain itu, Saut pun menyampaikan maaf jika dalam proses investigasi kasus korupsi yang ditangani KPK terdapat beberapa hal atau informasi yang tidak bisa disampaikan secara langsung kepada masyarakat karena berkaitan dengan strategi pemberantasan korupsi.
“Kalau ada salah-salah ketik di WA diperbaiki saja jangan ditulis juga, saya lihat ada beberapa yang ditulis juga. Yang perlu dijelaskan adalah saya pribadi adalah datangnya ke KPK ini membangun peradaban, jadi kalau kami sedikit lama dan tidak membalas pesan singkat teman-teman atau tidak mengungkapkan sesuatu yang belum jelas jadi bukan tak ingin membuka sesuatu karena masih diteliti,” tandasnya. (Restu)
