KhazanahSpiritual

Kota Padang Gelar Pesantren Ramadhan Serentak di 1.500 Masjid

Pesantren Ramadhan di Kota Padang
Pesantren Ramadhan di Kota Padang di gelar di 1.500 masjib lebih/Ilustrasi SelArt/Nusantaranews.co/via antarafoto

NUSANTARANEWS.CO Kota Padang Gelar Pesantren Ramadhan Serentak di 1.500 Masjid. Bulan Ramadhan bagi kaum muslimin diyakini sebagai bulan penuh berkah dan ampunan. Bagi sebagian besar umat Islam di Indonesia dalam menkalankan ibadah puasa, tidak mencegah lapar dan haus sejak imsak sampai beduk ditabuh. Tetapi juga melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial-keagamaan. Salah satu contohnya adalah pagelaran Pesantren Ramadhan di Kota Padang, Sumatera Barat.

Pesantren Ramadhan merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan Ramadhan di Kota Padang. Ramadhan tahun 2016/1437 Hijriah kali ini diduka secara resmi dengan serentak di mesjid-masjib dan mushala di seluruh kota Padang, Minggu (12/6).

Wali Kota Padang, Mahyeldi Asharullah meyampaikan Pesantren Ramadhan akan dilaksanakan selama dua pekan sejak acara pembukaan. Pihaknya juga menyebut Pesantren Ramadhan jika sesuai rencana akan digelar lebih dari 1.500 masjid dan mushala di seluruh wilayah Padang.

“Kegiatan pesantren ini akan dilaksanakan selama lebih dua Minggu hingga 28 Juni 2016. Hari ini merupakan pembukaan, sementara pencanangan resmi telah dilakukan Minggu lalu,” terang Mahyeldi Asharullah.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung dan Masyarakat Gelar Istighosah Tolak Bala Penyakit, untuk Desa Lebih Baik

Wali Kota Padang mengutarakan kegiatan Pesantren Ramadhan dinilai masih sebagai bagian dari proses belajar mengajar para siswa. Artinya, proses belajar mengajar siswa yang semula di bangku sekolah, selama 2 minggu di bulan puasa ini dipindahkan ke masjid dan mushala dekat tempat tinggal masing-masing siswa.

Bahkan, tambah Mahyeldi, semua pelaksanaan dalam Pesantren Ramadhan memiliki keterkaitan dengan penilaian di sekolah.

“Siswa akan diajar oleh guru dan mengejar nilai yang sama seperti di sekolah. Tentu dengan tanpa ada tendensi apapun,” katanya.

Hanya saja, kata Mahyeldi, perbedaannya terletak pada mata ajaran yang berupa pengajaran Agama Islam, Hafalan Al Quran, Akhlak Budi Pekerti, dan Keimanan dan Ketaqwaan. Sehingga pelaksanaan Pesantren Ramadhan benar-benar murni sebagai bentuk pembelajaran dan gratis serta wajib dilaksanakan siswa sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan.

Persoalan pendanaan, pihaknya menyebutkan telah mengalokasikan dana untuk Pesantren Ramadhan hingga Rp3 Milyar. Dengan harapan, baik siswa, guru, ustadz, panitia maupun warga menjaga keamanan pelaksanaan kegiatan di bulan puasa serta dapat berjalan lancar hingga kegiatan selesai. Karena itu, diperlukan adanya pemantau supaya kinerja pengajar, panitia pelaksana, para siswa dan juga narasumber bisa terpantau dengan baik. (MRH)

Related Posts