NUSANTARANEWS.CO – Wakil ketua komisi X Sutan Adil Hendra mengingatkan pemerintah tidak tidak lagi melakukan pemangkasan terhadap anggaran pembelian buku perpustakaan nasional RI. Pasalnya, perpustakaan selalu membutuhkan penambahan koleksi buku-buku bacaan terbaru yang lebih berkualitas.
“Ini ujungnya kembali lagi di anggaran. Perpusnas melakukan peningkatan kualitas bahan bacaan itu tidak lepas dari anggaran. Makanya kita berharap pemerintah, melihat perpus menjadi sangat startegis. Anggarannya kecil ya jangan lagi dipotonglah,” ujar Sutan di gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Selain itu, Anggota fraksi Gerindra ini menekankan agar Perpusnas lebih selektif dalam mengkoleksi buku bacaan. Karena, kata dia, saat ini terdapat banyak buku dengan materi tulisan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak didik dan masyarakat Indonesia.
Apalagi, kata dia, sampai ada buku dengan tendensi pengetahuan negatif.
“Kalau itu yang beredar, itu bisa jadi masalah besar. Kita minta Perpusnas mulai sekarang melakukan kordinasi yang lebih produktif lagi.
Sebagai catatan lain, Sutan meminta perpusnas menggagas formulasi program penggalangan motivasi baca di masyarakat. Program tersebut diharapkan nantinya tidak hanya terpusat, tetapi dilakukan perluasan kampanye baca hingga ke daerah-daerah.
“Bagaimana program itu memiliki arti, manfaat dan output yang snagat besar hingga luas di masyarakat. Muncul kesadaran pentingnya buku,” jelasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan surat menteri keuangan nomor s-377/MK.02/2016 tanggal 13 mei 2016 tentang penghematan pemotongan anggaran belanja K/L TA 2016, Perpusnas RI pada APBN TA 2016 dihemat/dipotong sebesar 88.832.383.800 dengan asumsi efisiensi belanja operasional dan efisiensi belanja lainnya. Pagu APBN TA 2016 pada Perpusna RI yang semula Rp. 701.101.136.000 menjadi Rp. 612.268.752.200. (Ahmad)
