Politik

Komisi III DPR; Merawat Keberagaman Tak Harus Angkat Senjata

NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman ikut angkat bicara soal kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke markas TNI. Ia menilai safari presiden ke markas Kopassus dan Brimob tak lain sebagai upaya untuk meminta dukungan TNI usai demo 411 lalu.

“Merawat keberagaman tidak harus angkat senjata. Kalau ada masalah dengan keberagaman, tegakkan saja hukum secara adil,” sindirnya saat didapuk isi diskusi TNI-Polri, Alat Negara atau Alat Kekuasaan? Minggu (13/11/2016) di Jakarta Pusat.

Benny juga menambahkan bahwa TNI dan Polri adalah satu-satunya pilihan presiden yang bisa diandalkan untuk menghadapi aksi massa 411 susulan jilid III nanti.

“Tidak ada andalan lain. Ya andalan utama adalah TNI dan Polri. Kan parpol tidak bisa diandalkan,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.

Dirinya berkesimpulan bahwa safari Presiden Jokowi hanya ingin memastikan TNI dan Polri di bawah kendali presiden serta setiap saat bisa diperintahkan untuk kepentingan negara.

Baca Juga:  Dukung Di Munas Golkar 2024, Satkar Ulama Jawa Timur Beber Dukungan Untuk Airlangga

Namun Benny menegaskan TNI merupakan alat negara dan bukan alat kekuasaan. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 10 Undang-Undang Dasar 1945, presiden memegang kekuasaan tertinggi di tiga angkatan; AD, AU dan AL.

“Tugas utama (TNI) mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan kedaulatan negara. Tidak boleh sejengkal pun tanah dikuasai asing,” katanya.

Sementara polisi, merupakan alat negara yang menjaga keamanan, ketertiban, melindungi, melayani, mengayomi dan melakukan penegakan hukum. “TNI-Polri kekuatan inti pertahanan keamanan bangsa dan negara,” tandasnya. (Adhon/Nusantaranews)

Related Posts

1 of 465