Lintas Nusa

Kodim Magetan: Cegah Radikalisme, Libatkan Elemen Masyarakat

Mayor Inf Sunarto/Foto: Ahmad Rentelino/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Magetan – Mayor Inf Sunarto, mewakili Dandim 0804 Magetan mengakatakan bahwa Bela Negara adalah tekat, sikap, semangat, serta tindakan warga negara dalam upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.

Menurutnya, tekat upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan senjata dan berperang melawan ketidakadilan, melainkan mencakup semua wujud gagasan, sikap serta perbuatan untuk mempertahankan keamanan melalui bidang masing-masing dalam kehidupan berbangasa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional yaitu mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus memilah dan membedakan setiap tingkatan dalam bernegara.

“Komponen utama TNI, Komponen Cadangan Polri dan Komponen pendukung Pertahanan sipil (hansip), perlawanan rakyat (wanra), keamanan rakyat (kamra),Resimen mahasiswa (menwa), demikian pula dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan pramuka, PKS, PMR, PMI, tim SAR, dan lain-lain semua komponen harus sinergitas dalam bela Negara,” terang Mayor Inf Sunarto Kegiatan Komunikasi Sosial dengan Aparat Pemerintah mengambil tema “Melalui Komunikasi Sosial dengan Aparat Pemerintahan Kita Pelihara Sinergitas Guna Membangun Masyarakat Indonesia Yang Berkarakter dengan Berlandaskan Wawasan Kebangsaan dalam Rangka Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa” di Aula Koramil 0804/01 Magetan Jl Panglima Sudirman No 3 Magetan, Ahad (28/5/2017).

Baca Juga:  Polres Sumenep Gelar Razia Penyakit Masyarakat di Cafe, 5 Perempuan Diamankan

Mayor Inf Sunarto menegaskan bahwasannya untuk menanggani masalah radikalisme aparat keamanan sudah membentuk pasukan khusus baik TNI (Gultor, Denjaka) serta aparat kepolisian (Densus 88) Teroris. Sebab, radikalisme dan terorisme terjadi karena banyaknya serangan dari luar baik melalui keagamaan dan media massa sehingga sedapat mungkin pemerintah harus dapat mencegahnya dengan membuka lapangan kerja ,wira usaha serta selalu selektif dalam pembuatan identitas seperti KTP dan KK.

“Salah satu cara dengan memanfaatkan potensi wilayah yang ada baik pemberdayaan aparat desa, tokoh ulama, tokoh adat dan tokoh pemuda sehingga dapat mencegah masuknya teroris,” tandasnya.

Pewarta: Ahmad Rantelino
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 12