Kreativitas

Kementerian Pariwisa Lecut Para Penulis Wisata Bahari Dengan sebuah Penghargaan

NUSANTARANEWS.CO – Indonesia sebagai negara kaya akan pawisara, kembali diberi kepercayaan menjadi tuan rumah (host) dalam agenda pameran dan bursa pariwisata internasional PATA (Pacific Asia Travel Association) Mart 2016. Acara bergengsi ini akan berlangsung di ICE (Indonesia Convention Exhibition), Bumi Serpong Damai (BSD), Provinsi Banten pada 7-9 September 2016 mendatang.

Even pariwisata terbesar di kawasan Asia Pasifik ini akan diikuti sekitar 1.000 delegasi dari 60 negara dan ratusan media cetak dan elektronik dalam negeri dan internasional. Namun begitu, disadari atau tidak, melonjaknya wisatawan-wasatawan mancanegara (wisman) ke tanah air dalam rangka kunjungan wisata, tentu tidak terlepas dari tulisan-tulisan yang memberitakan tempat-tempat wisata yang diangkat di berbagai belahan pulau-pulau di nusantara.

Terbukti, para penulis atau wartawan terbaik tanah air yang fokus menulis tema-tema wisata, khususnya wisata bahari, diberikan ruang kompetisi oleh Kementerian Pariwisata. Agenda tersebut dikemas dalam acara Loma Menulis Wisata Baharia, Piala Menteri Pariwisata “Anugerah Pesona Bahari”.

Para penulis/wartawan banggaan bangsa di bidang parisiwasa yang dinobatkan sebagai pemenang diundang ke Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, untuk menerima penghargaan langsung dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Acara tersebut digelar pada Selasa Malam (30/8).

Tujuan peleksanaan Loma Menulis Wisata Baharia, Piala Menteri Pariwisata “Anugerah Pesona Bahari” adalah untuk mengapresiasi karya-karya terbaik para wartawan yang ikut andil dalam hal promosi kepariwisataan nasional. Secara spesifik penghargaan diberikan khusus bagi wisata bahari yang ditetapkan sebagai program unggulan kepariwisataan nasional.

Tujuan lainnya adalah untuk mendukung target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di tanah Air pada 2019 mendatang. Dimana menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, potensi wisata bahari Indonesia yang sedemikian besar belum  menghasilkan kunjungan wisman  yang maksimal.

“Saat ini hanya sekitar 1 juta wisman yang melakukan wisata bahari, kita harapkan akan naik 4 kali lipat pada tahun 2019 mendatang. Untuk ini perlu promosi yang gencar di antaranya melalui kegiatan lomba menulis yang diikuti para wartawan seluruh Indonesia,” kata dia sesuai memberikan piala dan hadiah kepada pemenang lomba seperti laporkan di laman resmi Kementerian Pariwisata.

Menurut Arief Yahya, potensi wisata bahari yang dimiliki Indonesia akan lebih menggaung dengan adanya beragam tulisan cerdas dan elegan dari para wartawan.  Bahkan, katanya, daerah tujuan wisata bahari yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dapat terpromosikan dengan beredarnya tulisan para peserta lomba. Dia pun berharap kegiatan tersebut dapat meningkatnya peran wartawan media massa nasional maupun daerah secara berkesinambungan menjadikan informasi pariwisata sebagai rubrik yang selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia dan dunia internasional.

Menariknya, Lomba Menulis Wisata Bahari dinilai selaras dengan konsep Nawacita, Presiden Joko Widodo yang salah satunya menitik beratkan pembangunan maritim Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Lomba Tri Wibowo. Karena itu, dia pun berharap lomba bergensi tersebut dapat menjadi momentum untuk membangkitkan Indonesia sebagai poros maritim  dunia. “Menuju kesana perlu dibangkitkan dulu semangatnya di dalam negeri melalui tulisan di media massa agar masyarakat tergugah,” imbuhnya.

Berikut laporan dari Tri Wibowo terkait peminat lomba menulis wisata bahari dengan hadiah total Rp 500 juta yang tahun ini ternyata meningkat. Artikel wisata bahari yang telah terbit di media masing-masing masuk kemeja Dewan Juri sebanyak 367. Jumlah ini terhitung lebih dari tahun kemarin yang hanya 209 artikel.

Sementara artikel yang masuk ke Dewan Juri kemudian diseleksi dan akhirnya ditetapkan sebanyak 15 pemenang  dengan kategori; Media Cetak Surat Kabar (5 pemenang; kuara I, II, III, harapan I, II);  Media Cetak Majalah (5 pemenang; juara I, II, III, harapan I, II); dan Media Online (5 pemenang; juara I, II, III, harapan I, II). Setiap pemenang mendapatkan uang tunai dan Piala Menteri Pariwisata, sedangkan satu pemenang untuk kategori best of the best adalah  yang  mendapatkan nilai tertinggi dari ketiga kategori tersebut. Adapun dewan jurinya adalah Didien Junaedy (Ketua GIPI/Sekjen Gahawisri); Raymond T. Lesmana (Praktisi Bahari); Prof. Krishna Nur Pribadi (Dosen/Akademisi); Arifin Hutabarat (Media); dan Esthy Reko Astuty (Pemerintah/Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar). (Sule/Red-02)

Related Posts

1 of 2