NUSANTARANEWS.CO – Pemuda sebagai salah satu elemen penting dari bangsa ini harus dididik, dibina dan diberdayakan. Tak hanya itu, kapasitas pengetahuan dan keterampilan pemuda juga harus terus dikembangkan. Sejarah mencatat, pemuda sebagai elemen perubahan telah terbukti ikut mengantarkan pada pencapaian kemerdekaan dan berbagai perubahan sosial lainnya.
Melihat berbagai permasalahan ini, maka pada pada 1-2 Oktober 2016, Beastudi Indonesia menyelenggarakan “Strategic Leadership Training (SLT)”. Acara yang diadakan di Teater Zikir Rumah Sehat Terpadu (RST) dan Bumi Pengembangan Insani ini diikuti 48 mahasiswa yang telah lolos sebagai penerima Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) dari 9 kampus di Indonesia.
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo pada sesi pertama Strategic Leadership Training, Sabtu (1/10) memotivasi para penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara Beastudi Indonesia.
“Pemimpin adalah pribadi yang dikorbankan. Jika pemimpin masih merasakan enak dan dilayani, maka dia adalah bos, bukan pemimpin,” ungkapnya berdasarkan keterangan pers yang diterima nusantaranews.co.
Sesi yang berlangsung selama dua jam ini membuka cakrawala pandangan peserta tentang kepemimpinan. Karena tugas pemimpin yang utama adalah melahirkan pemimpin yang lebih baik darinya. Beliau pun berpesan bahwa kedepan pemuda harus mempunyai visi. Kejelasan visi itu pun harus sama. (Yudi)
