Ekonomi

Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Pertanian Harus Berkelanjutan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerintah Indonesia kini terus membangun infrastruktur pertanian, mulai dari waduk, embung, hingga irigasi sekunder dan tersier. Hal ini bertujuan dengan adanya ketersediaan air yang memadai untuk pertanian.

“Pertanian itu kuncinya di air, kalau airnya enggak ada dari mana kita mau menanam?” kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengunjungi Aceh bersama dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pertania, Senin, 8 Mei 2017.

Pemerintah kini telah membangun 49 waduk besar yang tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. “Banyak sekali, banyak sekali tapi yang paling banyak di Nusa Tenggara Timur karena di situ sangat membutuhkan sekali,” ujar Jokowi.

Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Pertanian dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk membangun embung-embung kecil. Sebab, ditargetkan tahun ini akan terbangun 30 ribu embung di seluruh tanah air.

Disanping itu, Amran Sulaiman pun menjanjikan pembangunan irigasi sekunder dan tersier akan tuntas tahun ini sebagaimana yang dijanjikannya sejak tiga tahun yang lalu.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

“Bagaimana masalah irgasi sekunder tersier? Menteri Pertanian menyampaikan sampai saat ini sudah mencapai tiga juta hektare, betul Pak Menteri? Saya belum menghitung, Pak Menteri sudah menghitung. Kalau kurang, awas,” ungkap Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan kepada gubernur, walikota, dan bupati untuk mulai mencari tanaman-tanaman unggulan di daerah yang memiliki harga jual yang baik. “Sehingga jangan kita ini terpaku pada tanaman-tanaman tertentu saja,” ucapnya

Kakao dan kopi adalah contoh dari komoditas yang memiliki harga jual yang baik. Untuk kakao misalnya, permintaan di dalam negeri tinggi tapi pasokan masih kurang. Komoditas lainnya yang disebut Jokowi yakni mete. “Kopi harganya juga naik terus, mete itu harganya juga baik. Kenapa tidak kita tanam?” tutur Jokowi.

Pewarta: Richard Andika
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 124