Berita UtamaEkonomi

Jika Tak Hati-hati, DPR: Sri Mulyani Bisa Dicap Sebagai Agen Neolib

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan, mengungkapkan bahwa sebagai seorang Menteri Keuangan (Menkeu), seharusnya Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pernyataan yang bisa menimbulkan optimisme di masyarakat terhadap perbaikan ekonomi, bukan sebaliknya.

Hal tersebut disampaikan Heri saat menanggapi pernyataan Sri Mulyani yang menyebut bahwa setiap rakyat Indonesia sama saja menanggung utang sebesar Rp13 juta per orangnya.

“Sebagai seorang menteri keuangan yang dipundaknya ada harapan agar rakyat optimis untuk perbaikan ekonomi semestinya bicara bagaimana menstabilkan ekonomi, bagaimana memecahkan masalah APBN yang terlilit utang,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Jum’at (28/4/2017).

Menurut Heri, pernyataa Sri Mulyani tersebut seperti mengirimkan pesan bahwa Bangsa Indonesia tidak ada memiliki jalan keluar lain untuk menyelamatkan ekonomi, kecuali dengan berutang.

Masih lekat dalam ingatan publik, Politisi dari Partai Gerindra itu pun coba mengingatkan, tentang Sri Mulyani yang karena kedekatannya dengan Bank Dunia dan International Monetery Fund (IMF) yang disebut-sebut telah menyelamatkan dirinya dari jeratan kasus Mega Korupsi Bank Century yang merugikan negara hampir Rp6,7 triliun dan menjadikan dirinya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010.

Baca Juga:  Pleno Perolehan Suara Caleg DPRD Kabupaten Nunukan, Ini Nama Yang Lolos Menempati Kursi Dewan

“Hal lain yang mengindikasikan kedekatannya dengan Bank Dunia, adalah pinjaman terhadap proyek PINTAR (Project for Indonesia Tax Administration Reform) sebesar US$145 juta. Di mana US$128 juta diperoleh dari pinjaman atau utang dari Bank Dunia, dan US$17 juta dari APBN sebagai alokasi dana cadangan,” ujar Heri.

Namun hingga kini, lanjut Heri, proyek PINTAR tersebut tidak jelas prosesnya. “Kalau Sri Mulyani tidak hati-hati dalam tiap kebijalan dan penyataan, maka ingatan publik akan makin kuat bahwa ia akan dicap sebagai agen neolib, dan itu tidak cocok dengan cita-cita Trisakti, yang dicanangkan oleh pemerintah,” katanya menambahkan.

Pewarta: DM | Rudi Niwarta
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 91