Puisi

Janen Agung dan Andong Dari Kampung Kami – Puisi Rahmat S. Lorandong

Kami Belajar Seperti Mereka
: orang lembah

kami belajar lurus sperti pinus
kami belajar sabar seperti damar

kami belajar lapang seperti ladang
kami belajar menurut seperti rumput

kami belajar tabah seperti lembah
kami belajar merenung seperti gunung

kami belajar menolong seperti andong

Ngablak, 2015

Janen Agung
: Lembah Andong

bila tiba malam ,
para petani di kampung kami bernyanyi
melantunkan senandung kidung luhung
dalam duduk-mabuk  melingkar  pendar
damar samar-samar merah-memar.
tangan-tangan menabuh kulit-terbang kulit-kendang
bertalu-talu seperti menabuhi dada dan kepala mereka
sendiri sebab pilu-rindu yang tanggal pada Yang Tunggal.
lebur dalam aroma gunung. kenanga. mawar. selasih.asmaul husna!

bila tiba pagi,
para petani di kampung kami menari
di ladang jagung di kaki gunung
bila tiba malam lagi,
para petani kembali bernyanyi
begitu seterusnya sampai kami kembali
dalam dekapan sunyi

Lereng Andong, 2015

Andong Dari Kampung Kami
: para pendaki

Dulu, dari kampung kami, andong bukanlah gunung
tapi seorang ibu yang menyusui anaknya
dari kampung kami pula andong adalah peti tua
yang menyimpan seribu rahasia
tentang pekik sunyi Joko Pekik
atau cerita tentang watu amben, watu dempet,
watu lawang, atau sebuah gili yang terdengar geli
gili kontol tempat dulu kami melepas merpati

juga tentang longsor-longsor tanah dan batu
yang hampir membelah dadanya
pun tentang setitik api yang tumbuh di musim kemarau
yang menjadi pohon-pohon merah mengerikan di malam hari
andong waktu itu bukanlah gunung tapi banas pati yang agung

kini dari kampung kami andong terlihat seperti gunung
sebab banyaknya pendaki

Lor Andong, 2015

Rahmat S. Lorandong, lahir di Magelang 8 Juni 1989. Mahasiswa D.O Jurusan Bahasa dan Saatra Arab, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Uin Sunan Kalijaga. Sekarang masih tercatat sbabagai Mahasiswa semester akhir di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Pernah bergiat di Teater ESKA Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, Komunitas Penulis Jejak Imaji Yogyakarta dan Pena Grage Community. Sekarang sedang asyik menjalani profesinya sebagai perangkai bunga dan tetap menulis di sela waktunya. Email : [email protected]

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

 

Related Posts

1 of 124