Headline

Indonesia Termasuk Negara Dengan Cadangan Panas Bumi Terbesar Di Dunia

NUSANTARANEWS.CO – Dengan potensi yang mencapai 27.510 MW, cadangan panas bumi di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia. Dan sebagian besar cadangan panas bumi Indonesia memiliki suhu yang sangat tinggi yang ideal digunakan sebagai pembangkit listrik. Cadangan energi panas bumi Indonesia yang sangat melimpah ini telah menyadarkan pemerintah untuk segera melepaskan ketergantungan masyarakat pada bahan bakar migas.

PT PLN (Persero) terus meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk pembangkit listrik yang dimilikinya.‎ Dalam 10 tahun ke depan, target PLN untuk EBT adalah 22 ribu megawatt (mw), dari porsi saat ini yang hanya sebesar 6 ribu mw. Untuk itu, pemerintah telah mengeluarkan peraturan itu berupa keringanan pajak dan kemudahan bagi perusahaan untuk mendatangkan peralatan bagi pengembangan EBT.

Banyak negara mengabaikan potensi panas bumi termasuk Indonesia karena lebih fokus kepada eksplorasi minyak dan gas alam. Padahal sumber energi panas bumi relatif lebih mudah untuk dieksplorasi karena lebih dekat dengan permukaan bumi. Selain melimpah, panas bumi adalah sumber energi yang bersih, tidak menghasilkan emisi dan gas rumah kaca. Saat ini, hanya 20 negara yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energi listrik, sementara 70 negara lain memakainya sebagai sumber pemanas.

Kendala yang sering dihadapi dalam pengembangan energi panas bumi adalah dana, teknologi dan lokasi panas bumi yang terletak di lokasi konservasi, misalnya di hutan lindung. Untuk menemukan sumber panas bumi yang potensial juga membutuhkan waktu.

David Lloyd dalam tulisannya di Carbon Neutral menyebutkan, pada 2010, 70 negara tercatat tengah mengembangkan atau memertimbangkan pembangunan pembangkit energi dari panas bumi. Namun hingga Mei tahun ini, kapasitas terpasang energi panas bumi dunia baru mencapai 11,2 GW.

Menurut laporan Geothermal Energy Association yang diterbitkan Mei lalu mengungkapkan bahwa permintaan listrik Indonesia akan naik 7-9% per tahun pada masa datang. Padahal masih ada sekitar 80 juta penduduk yang belum memiliki akses listrik. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat ketersediaan listrik terendah di Asia Tenggara yaitu 66%.

Sejak tahun 2011, pemerintah juga telah mewajibkan PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk membeli listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan harga maksimum mencapai US$0.97/kWh.

Saat ini setidaknya ada 44 proyek panas bumi yang tengah dibangun di Indonesia. Dari seluruh proyek ini, 11 proyek dikembangkan oleh PLN dan 33 proyek lain digarap oleh perusahaan swasta. Bank Dunia juga telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mendanai dua proyek panas bumi di Sumatra dan Sulawesi senilai US$ 300 juta.

Berdasarkan laporan Kementerian ESDM pada awal tahun 2017, bahwa pada 2016 hanya ada tambahan 10.3 MW PLT Bioenergi, 205 MW PLTP, 9.45 MW PLTM/PLTS/PLTMH. Total penambahan kapasitas listrik EBT selama 2016 hanya sebesar 224.75 MW. Di sisi lain, untuk mencapai target 23%, diharapkan pembangkit EBT yang beroperasi dapat mencapai 48.6 GW.

Sebagai informasi saat ini PLTP Sarulla salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terbesar di dunia mulai beroperasi di Indonesia dengan total kapasitas 3×110 MW di Provinsi Sumatera Utara. Dan akan beroperasi penuh pada Maret 2018 mendatang.

Pemerintah berharap bahwa EBT dapat menjadi salah satu kontributor utama untuk penurunan emisi gas rumah kaca guna mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Dengan demikian, apabila penambahan kapasitas pembangkit listrik EBT hanya sekitar 225 MW per tahun, maka dapat dipastikan bahwa target-target tersebut tidak akan tercapai. (Banyu)

Related Posts

1 of 40