Ekonomi

Indonesia Memiliki 77 Jenis Pangan Sumber Karbohidrat

Ilustrasi
Ilustrasi

NUSANTARANEWS.CO – Indonesia Memiliki 77 Jenis Pangan Sumber Karbohidrat. Kedaulatan pangan merupakan isu strategis yang harus menjadi perhatian utama pemerintahan Presiden Jokowi dalam tiga atau lima tahun ke depan. Karena sebagaimana perintah konstitusi yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 bahwa pangan adalah kebutuhan primer suatu bangsa sehingga pemerintah wajib memenuhi kebutuhan pangan bagi rakyatnya.

Bukan itu saja, Pemerintah juga harus menyadari bahwa bila terjadi kekurangan pasokan pangan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat, dapat menggangu kestabilan ekonomi, yang pada gilirannya bisa berujung pada instabilitas sosial dan politik.

Guna memenuhi perintah konstitusi tersebut, pemerintah harus menyadari bahwa Indonesia sangat kaya akan sumber pangan. Kalau hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat rasanya terbilang lebih dari cukup. Bayangkan Indonesia memiliki 77 jenis sumber karbohidrat seperti Jagung, Kentang, Talas, Ubi Jalar, Singkong, Sagu, Sorgum, dan lain sebagainya. Juga 26 jenis kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang polong. Kemudian 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayur-sayuran, 110 jenis rempah-rempah dan bumbu-bumbuan, 40 jenis bahan minuman serta 1.260 jenis tanaman obat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

“Akan tetapi seluruh potensi itu belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber pangan masyarakat,” kata Hermanto, Peneliti Madya dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Badan Litbang Kementerian Pertanian dalam sebuah Diskusi Pakar “Aneka Ragam Pangan dan Pertumbuhan Penduduk: Peran Sumber Pangan Nonberas” yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan diskusi itu, Hermanto juga memaparkan bahwa kebijakan kemandirian pangan pemerintah tampaknya masih sangat tergantung pada beras sebagai pola konsumsi pangan masyarakat. Sebagai catatan saja bahwa berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian konsumsi beras masyarakat Indonesia masih sangat tinggi, yakni 133,26 kg per kapita per tahun.

Jadi disini memang dituntut kehadiran pemerintah untuk mengelola seluruh kekayaan keanekaragaman hayati tersebut menjadi komoditas pangan rakyat. Sehingga rakyat memiliki banyak pilihan konsumsi sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing. Bila pemerintah mampu mengelola potensi pangan tersebut dengan baik, maka diharapkan dalam jangka pendek mampu mengurangi impor kebutuhan pangan, terutama beras.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

Juga perlu dicatat bahwa menurut penilaian Para Pakar Ekonomi yang tergabung dalam Forum Economis Intelligence Unit (EUI) tahun 2014, menunjukkan bahwa perkembangan indeks ketahanan pangan (IKP) global Indonesia menempati urutan 64, angka tersebut jauh di bawah Malaysia (33), China (38), Thailand (45), Vietnam (55) dan Philipina (63). Berdasarkan catatan ini, jelas bahwa bangsa kita masih mengalami permasalahan di sektor ketahanan pangan. Jadi untuk menuju kedaulatan pangan bangsa tampaknya masih jauh. (AS)

Related Posts

1 of 3,049