Ekonomi

Indonesia Harus Bersiap Mengadapi Masalah Penuaan Penduduk

NUSANTARANEWS.CO – Ekonom Bank Dunia (World Bank) Phillip Okeefe menyebut Indonesia akan mengalami masalah penuaan penduduk setelah tahun 2040 mendatang. Penuaan penduduk itu, kata dia disebabkan menyusutnya persentase jumlah usia angkatan kerja.

“Indonesia tidak memperoleh dampak negatif penuaan sampai 2040. Penuaan di Indonesia tidak cepat seperti di Korea Selatan dan Jepang,” kata Okeefe dalam laporan Masalah Penuaan di Asia Timur dan Pasifik di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Indonesia, lanjut Okeefe termasuk salah satu negara yang mengalami tingkat penuaan yang sangat cepat. Sejumlah negara di Asia Timur dan Pasifik, terutama Jepang, Korea, Hongkong dan Singapura laju tingkat penuaan bergerak cepat karena memiliki penduduk usia di atas 65 tahun yang disebutnya mencapat 14 persen total penduduk pada 2010 silam.

Okeefe menyebutkan, penurunan persentase usia kerja di Korea Selatan diperkirakan melebihi 5 persen, sedangkan Tiongkok diperkirakan mengalami penurunan hingga 90 juta penduduk usia kerja antara tahun 2010-2040. Sementara itu, Indonesia, Malaysia, Mongolia, Thailand dan Vietnam termasuk kelompok menengah dengan rata-rata enam persen penduduk lansia pada 2010 dan perkiraan pertumbuhan 24 persen penduduk lansia setelah 2040.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung Salurkan Bansos Beras 10 kg untuk 983 KPM Guna Meringankan Beban Ekonomi

Sedangkan negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina dan Papua Nugini (PNG) memiliki rata-rata 4 persen penduduk lansia pada 2010 dan akan mengalami pertumbuhan sekitar 13 persen setelah tahun 2060.

Untuk itu, Okeefe menghimbau agar Indonesia tidak terlena dengan bonus demografi lantas lupa untuk mempersiapkan strategi untuk menghadapi masalah penuan tersebut.

“Jika tidak ada sistem yang diubah, akan banyak kemiskinan terjadi di usia tua dan akhirnya pemerintah harus mengeluarkan anggaran belanja yang lebih besar,” tandasnya. (ER)

Related Posts

No Content Available