Ekonomi

Indonesia Fiscal Club Perkuat Literasi Fiskal

NUSANTARANEWS, Jakarta – Indonesia Fiscal Club Perkuat Literasi Fiskal. Sejumlah kalangan profesional dari berbagai bidang yang menaruh perhatian pada isu-isu fiskal dan keuangan negara mendeklarasikan suatu perkumpulan terbuka yang independen dan nonpartisan bernama Indonesia Fiscal Club (IFC), di Bilangan, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017)..

Presiden IFC Bustanul Siregar menyatakan, para pegiat IFC berasal dari latar belakang konsultan pajak, fiskus, local tax fiscus, tax specialist di perusahaan, tax lawyer, wartawan, penyidik, akuntan, auditor, ekonom, peneliti, mahasiswa, dosen pajak, dan aktivis organisasi non pemerintah.

“Awalnya tidak mudah menyatukan para profesional dari berbagai bidang itu. Tapi akhirnya kami disatukan oleh visi yang sama, yaitu untuk menciptakan tatanan fiskal yang adil dan seimbang, guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur.” tutur Bustanul Siregar seusai deklarasi.

Bersamaan dengan acara deklarasi tersebut, IFC juga menggelar Diskusi Publik dan Bedah Buku “Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) : Panduan, Interpretasi, dan Aplikasi”, hasil suntingan Darussalam dan Danny Septriadi dengan menghadirkan tiga panelis kompeten.

Baca Juga:  Loloskan Ekspor Kepiting Berkarapas Kecil, Pengusaha dan Balai Karantina Ikan Diduga Kongkalikong

Ketiga panelis yang hadir antara lain Poltak Maruli John Liberty Hutagaol (Ketua Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Pajal/Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak RI ), Ning Rahayu (Dosen senior Perpajakan Internasional Universitas Indonesia ), dan B. Bawono Kristiaji (Kepala DDTC Fiscal Research).

“Buku dan literatur pajak internasional yang dihasilkan para ahli pajak Indonesia masih sangat sedikit. Kebanyakan yang ada terbitan luar. Buku ini adalah terobosan yang kami berhara bisa memprovokasi ahli-ahli pajak Indonesia lainnya guna memperkuat literasi fiskal kita” ujar Bustanul.

Ia juga menambahkan, acar diskusi dan bedah buku tersebut adalah salah satu program kerja IFC yang akan diadakan rutin secara bulanan. Program kerja lainnya adalag kegiatan diseminasi dan sosialisasi serta kampanye berbagai isu dan kebijakan fiskal serta keuangan negara.

“Program kerja itu berangkat dari tiga misi IFC, yaitu mendalami dan mendiseminasi berbagai kebijakan fiskal dan keuangan negara, mendorong perbaikan kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adil dan seimbang serta mengurangi asimetri informasi dan memperkuat literasi fiskal masyarakat,” jelas Bustanul. (Yameen)

Baca Juga:  Bupati Nunukan Terima Kunjungan Tim Ekonomi di Perbatasan Sabah

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

No Content Available