EkonomiHukum

Indonesia Darurat Bentuk Badan Nasional Imigrasi dan Keamanan Setingkat Menteri

NUSANTARANEWS.CO – Situasi borderless (tanpa batas) yang merupakan dampak dari pasar bebas telah menciptakan ancaman serius dalam tatananan dunia baru antar bangsa. Dimana tak ada lagi sekat pembatas suatu negara, sehingga pengawasan terhadap imigrasi dan kelompok asing menjadi lemah.

Kepala Pusat Pengkajian Nusantara-Pasifik (PPNP), Haris Rusly menilai ancaman transnasional yang menumpang kepada situasi runtuhnya batas negara dan lemahnya pengawasan imigrasi ini diantaranya, kejahatan subversi ideologi, penyusupan intelijen asing, kejahatan terorisme, kejahatan narkotika, money laundry, perdagangan manusia serta penyelundupan, dan lain sebagainya.

“Sesungguhnya keserakahan kapitalisme telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Menciptakan peperangan dan konflik politik di berbagai belahan dunia,” kata Haris Rusly di Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Akibatnya, kata Haris, muncul masalah baru sebagai residu dari penindasan dan ketidakadilan global. Berupa membanjirnya imigrasi ke sejumlah negara, munculnya terorisme, menjamurnya kejahatan ekonomi seperti penyelundupan, narkotika dan perdagangan manusia.

“Ancaman imigrasi telah menempatkan isu ini menjadi masalah utama yang meminta perhatian dunia saat ini, bergandengan dengan masalah terorisme. Tak berlebihan, jika Presiden Amerika Donnald Trump yang secara ekstrim menyampaikan gagasannya untuk membangun tembok raksasa di perbatasan guna membendung banjir imigrasi gelap yang datang dari jalur Mexico,” beber Haris.

Baca Juga:  Loloskan Ekspor Kepiting Berkarapas Kecil, Pengusaha dan Balai Karantina Ikan Diduga Kongkalikong

Dirinya juga menilai bahwa Brexit di Inggris dapat juga dianalisa sebagai langkah protektif yang ditempuh oleh kerajaan Inggris juga memiliki tujuan untuk mengantisipasi ancaman di masa depan terhadap eksistensi dan keutuhan Kerajaan Inggris yang kekuasaannya telah digerus oleh Uni Eropa. (Emka/Red-01)

Related Posts

1 of 422