Berita UtamaEkonomi

Indonesia Bisa Terkena Dampak Proteksionisme AS

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait proteksionisme melalui kebijakan-kebijakan kontrovesialnya, dinilai dapat memberikan dampak signifikan bagi negara-negara yang tengah mengalami defisit perdagangan seperti China, Korea Selatan, Jepang, Meksiko, dan Kanada.

Bahkan, setuasi tersebut dapat memungkinkan terjadinya perang dagang di tingkat global apabila negara-negara sasaran penerapan posisi kebijakan proteksionisme Amerika Serikat itu melakukan retaliasi atau pembalasan.

Kendati Indonesia bukan sasaran kebijakan proteksionisme AS. Namun, secara tidak langsung lambat laun bakal kecipratan dampaknya.

Baca: Proteksionisme AS dan Kemungkinan Perang Dagang Global

Kepala Departemen Ekonomi CSIS (Center for Strategic and International Studies) Yose Rizal Damuri membenarkan bahwa Indonesia akan mengalami dampak tidak langsung kebijakan AS meskipun tidak masuk sasaran regulasi.

Dia menjelaskan bahwa 50 persen ekspor Indonesia ke China secara tidak langsung digunakan untuk ekspor lagi oleh Negeri Tirai Bambu tersebut ke negara-negara lain. Kondisi semacam itu juga terjadi dalam perdagangan dengan Korea Selatan (40 persen) dan Jepang (20 persen).

Baca Juga:  Jokowi Tunjuk Adhi Karyono Pj Gubernur Jatim, Gus Fawait: Birokrat Cerdas Dan Berpengalaman

Simak:
Indonesia Poros Maritim Dunia, Antara Harapan dan Kenyataan
Proteksionisme dalam Perekonomian Cina Dinilai Justru Lebih Tinggi
Perang Proteksionisme Di Tengah Pasar Bebas
Proteksionisme Ugal-Ugalan Ala Trump

“Bayangkan kalau Jepang dan China terkena dampak proteksionis, maka kita akan terkena dampak secara tidak langsungnya itu. Akan lebih parah kalau terjadi perang dagang,” kata Yose dalam acara simposium internasional di InterContinental, Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Menurut Yose, sebelumnya pernah terjadi perang dagang secara praktis pada 1930-an, yang mana kondisi tersebut kemudian berujung pada Perang Dunia II. “Kita tentunya tidak mau akan terjadi trade war yang akhirnya menjadi perang beneran,” ucap Yose. (clv/rsk)

Editor: Sulaiman

Related Posts

1 of 46