NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rencana aksi besar-besaran untuk mendatatangi gedung DPR RI pada Kamis 30 – Jum’at 31 Maret 2017 mendatang oleh para mahasiswa se-Indonesia diakui oleh Kordinator Umum (Kordum) aksi Mukhlis Abd sebagai upaya dalam merespon kondisi kekinian bangsa. Mukhlis menjelaskan bahwa rencana aksi tersebut lahir dari pembacaan panjang di tengah situasi bangsa semakin kehilangan arah.
“Aksi mahasiswa ini tidak muncul dengan spontan, tiba-tiba begitu saja, akan tetapi didasari dengan kesadaran berpikir, melihat dan mengalami merasakan bagaimana kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang carut marut menuju jurang kehancuran dikuasai dijajah oleh asing dan aseng akibat Amandemen/Perubahan UUD 1945 dari tahun 1999 – 2002,” kata dia dalam siaran tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (25/3/2017) di Jakarta.
Sebagai aktivis mahasiswa, dirinya bersama mahasiswa se-Indonesia merasa berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyelamatkan bangsa dan NKRI.
Kami akan menyampaikan aspirasi kepada DPR RI sebagai wakil rakyat,” sambunnya. Adapun beberapa tuntutan yang menjadi fokus utama aksi mahasiswa se-Indonesia ini sebagai berikut:
- Tuntaskan kasus korupsi yang ada di Indonesia, seperti e-KTP dan kasus dan kasus korupsi lainnya yang belum diselesaikan.
- Tegakan hukum dan tangkap penista agama.
- Kembali kejati Diri bangsa Indonesia Pancasila dan UUD 1945 asli
- Tolak komersilisasi pendidikan
- Evaluasi kinerja Presiden Jokowi (Maulan gaji TNI, Polri, Guru dan Buruh)
Untuk menyampaikan tuntutan aspirasi ini agar aktivis Mahasiswa membentuk team delegasi menjadi jubir yang terdiri dari, mahasiswa, ulama dan tokoh Aktivis.
“Aksi mahasiswa ini adalah aksi suci untuk menyelamatkan bangsa dan NKRI sehingga perlu didukung sepenuhnya oleh seluruh rakyat Indonesia dan perlu diwaspadai dan diantisipasi adanya penyusupan yang mempunyai tujuan tertentu dan menggagalkan aksi,” terangnya. (mk)
Baca: Mahasiswa Se-Indonesia Siap Kepung Gedung DPR, 30-31 Maret 2017
Editor: Romandhon
