Lintas Nusa

IKA UIN SUKA Pakai Seni Tradisi Sebagai Instrumen Gerakan Kebangsaan

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Ikatan Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (IKA SUKA) adakan Festival Seni Tradisi dan Budaya Islam Nusantara. Pentas budaya bertajuk Back to Spirit of Sunan Kalijaga: Memperkaya Tradisi dan Memajukan NKRI ini merupakan rangkaian dari acara Rapat Kerja dan Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ketua IKA SUKA, Syaiful Bahri Anshori mengatakan dalam situasi kebangsaan yang sedang terancam dengan berbagai gerakan sektarian, maka perlu untuk mengeksplorasi berbagai bentuk tradisi dan seni budaya Nusantara sebagai instrumen dialog yang sehat dan beradab dalam mencegah terjadinya gerakan radikalisme dan sektarianisme.

“UIN Sunan Kalijaga adalah kampus tertua di Indonesia yang concern pada pada tradisi dan seni budaya sebagai sarana pengembangan Islam. Melalui seni dan kebudayaan Nusantara kita dapat menangkal gerakan islam radikal yang mengancam NKRI,” ujar Syaiful, Jum’at (5/5/2017).

Anggota Komisi I, DPR RI itu melanjutkan untuk menggali spirit sunan kalijaga sebagai sosok yang menjadikan kebudayaan dan tradisi sebagai sara pemgembangan islam, maka perlu melibatkan seluruh Alumni dan Civitas Akademik UIN Sunan kalijaga Yogyakarta.

Baca Juga:  Ketua Lembaga Dakwah PCNU Sumenep Bahas Tradisi Unik Penduduk Indonesia saat Bulan Puasa

“Kita ingin Menjadikan kampus uin sunan kalijaga sebagai basis pengembangan seni dan kebudayaan,” sambungnya.

Ketua IKA UIN Suka bersama pengurus/Foto Ucok/Nusantaranews
Ketua IKA UIN Suka bersama pengurus/Foto Ucok/Nusantaranews

Sementara itu, Ketua Panitia dan sekaligus Sekjend IKA SUKA, Abdur Rozaki menambahkan, Rakernas merupakan ruang konsolidasi bagi pengurus untuk merumuskan program kerja selama 5 tahun. “Dalam rakernas nanti akan kita rumuskan program-program yang konstruktif dalam mengembangkan UIN Sunan Kalijaga, dan kontribusi UIN dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI,” kata pria yang akrab disapa Kang Zaki.

Sebagai informasi, kegiatan ini melibatkan hampir seribu seniman tradisional maupun modern, dari berbagai aliran; seni rupa, music, pertunjujan dan taru yang didukung oleh 20 grouo kesenian dari borobudur, magelang, merbabu yogyakarta dan para mahasiswa.

Pewarta: Ucok Al Ayubbi
Editor: M. Romandhon

Related Posts

1 of 12