HukumTerbaru

IJU: TNI Harus Transparan Soal Kekerasan Terhadap Wartawan di Medan

NUSANTARANEWS.CO – Ikatan Jurnalis UIN (IJU) Jakarta mendesak pihak TNI untuk mengusut tuntas penganiayaan dan pelecehan terhadap wartawan dan wartawati yang terjadi Desa Sari Rejo, Medan, Sumatera Utara.

Selain itu, IJU Jakarta juga mengutuk keras para pelaku yang melakukan aksi kekerasan disertai dengan pelecehan tersebut. “Segala bentuk kekerasan terutama yang disertai dengan pelecehan tidak boleh lagi terjadi di bumi Indonesia,” ungkap Ketua IJU Jakarta Rahmatullah, Jakarta, Jum’at (26/8/2016).

Bahkan, pria yang akrab disapa Pipo itu pun mendesak pihak TNI untuk transparan dan mengumumkan hasil penyelidikan yang sudah dilakukannya atas peristiwa yang menimpa kawan-kawan pers di Medan itu.

“Mendesak Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk mengumumkan nama-nama pelaku dan mengumumkan sanksi yang akan diberikan terhadap seluruh oknum TNI AU ‎kepada publik,” ujarnya.

Di samping itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) IJU Jakarta Sholahuddin Al Ayyubi, mengimbau kepada seluruh insan pers di Indonesia agar turun ke jalan mengenakan pita hitam di lengan bajunya sebagai aksi solidaritas atas kekerasan dan pelecehan yang terjadi terhadap wartawan.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

“Semoga kekerasan yang terjadi kepada insan pers tidak terjadi lagi di seluruh Indonesia,” ujarnya menambahkan.

Seperti diketahui, pada Senin lalu, aksi penganiayaan yang disertai dengan pelecehan menimpa wartawati Matatelinga.com berinisial DE alias A (25) pada saat melaksanakan tugasnya di Desa Sari Rejo, Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara (15/8).

Penganiayaan yang disertai dengan aksi pelecehan tersebut dilakukan oleh sejumlah oknum anggota Paskhas TNI AU Lanud Soewondo‎ yang mengejar wartawati DE hingga terpojok di sebuah warung es di Jalan Teratai, Desa Sari Rejo.

Setelah terpojok, DE alias A langsung dianiaya oleh sejumlah oknum TNI AU dan diancam akan ditusuk kemaluannya hingga dilecehkan selama perjalanan pulang, korban mengalami luka dan trauma serius.

Kini, DE sudah dimintai keterangan tim penyidik TNI AU dan dewan pers terkait peristiwa yang telah menimpanya.

Tidak sampai di situ, oknum anggota TNI AU pada hari yang sama juga telah melakukan kekerasan berupa pemukulan terhadap dua wartawan MNC Media, Andri Safrin dan Tribun Medan, Array Argus hingga mengalami luka serius pada saat terjadi bentrokan atas lahan masyarakat Sari Rejo dengan TNI AU menjelang HUT RI ke 71.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pemilu 2024

Kini, Andri Safrin dan Array Argus telah mendapat perawatan dari pihak rumah sakit akibat pukulan yang diterimanya dari oknum TNI AU. (deni)

Related Posts

1 of 7