Lintas NusaPeristiwa

HIKMAT: Santri Harus Bisa Jadi Promotor di Segala Lini

NUSANTARANEWS.CO – Himpunan Keluarga Mahasiswa Alumni Tebuireng (HIKMAT) Jabodetabek mengadakan kegiatan Malam Keakraban (MAKRAB) di villa Bowo Pengasinan Depok, Minggu (23/10) kemarin. Kegiatan yang diikuti kurang lebih oleh 50 mahasiswa baru se-jabodetabek dan diisi oleh para alumni tersebut mengangkat tema “Membangkitkan Hari Santri Dengan Kekeluargaan Tanpa Batas”.

Acara yang dilangsungkan selama 2 (dua) hari mulai tanggal 22 tersebut sekaligus dalam rangka memperingati hari santri nasional.

Ketua Umum Hikmat, Muh. Derifka menerangan bahwa peserta Makrab Hikmat terdiri dari alumni PP Tebuireng, PPP Tebuireng, PP Almasyruriyah, Walisongo, dan Seblak yang tersebar diberbagai kampus se-Jabodetabek antara lain UNJ, UIN, IPB, Univ. Pancasila, UPN Veteran Jakarta, Univ. Nasional, IIQ, dan UNSIKA.

“Acara MAKRAB ini bertujuan untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah diantara para alumni tebuireng dan sebagai pembekalan bagi mahasiswa dalam mengahadapi tantangan di dunia kampus,” kata Derifka.

Selain itu, lanjutnya, acara ini penting juga untuk menambah networking yang nantinya bisa membantu para alumni di dunia kerja.

Baca Juga:  KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Korupsi, AMI Gelar Santunan Anak Yatim

Sementara Ismadani Rofiul Ulya, selaku salah satu Pemateri ke-hikmat-an menyatakan bahwa peringatan Hari Santri Nasional, selain merupakan penghargaan kepada Santri yang telah ikut andil besar dalam menjaga keutuhan NKRI, juga merupakan tantangan bagi Santri kedepannya.

“Saat ini selain dituntut untuk mengerti masalah keagamaan dan sosial santri juga harus mampu bersaing di bidang ekonomi, maupun teknolgi,” ujar Ismadani.

Lebih lanjut dia mengatakan, para alumni tebuireng sebagai embrio lahirnya resolusi Jihad dan Hari Santri Nasional kami harap mampu menjadi icon dan promotor yang baik dikampusnya masing-masing.

“Santri sekarang sudah banyak yang jadi dokter, teknokrat, birokrat, penguasaha, enterpreneur, dokter, arsitek, dsb merupakan bukti bahwa Santri bisa berada di semua lini dan membuktikan bahwa stigma masyarakat tentang santri identik dengan masjid, sarungan, dan tradisonal tidaklah benar,” kata pria yang juga menjabat jajaran ketua PP. IPNU periode 2015-2018 itu.

Selain dihadiri oleh para mahasiswa acara tersebut juga dhadiri oleh para alumni tebuireng angkatan 2008 yang sudah sukses berkiprah di dunianya masing-masing, M Tri Ramadhan Syahputra (Pegiat Anti Korupsi Dan Mafia Kasus), Masas Dani Nunjil Ilyasa (Direktur PT Generasi Digital Indonesia), Ahmad Nurdin Bangun (Manajer Bank Mega) dan Nabil Fikri (Event Organizer YOT). (Boim/red-02)

Related Posts

1 of 7