EkonomiTerbaru

Hanya Impor Solusi Jokowi Soal Daging Sapi

Presiden Jokowi/Foto via Posmetro
Presiden Jokowi/Foto via Posmetro

NUSANTARANEWS.COPresiden Joko Widodo beberapa hari lalu menginstruksikan agar harga daging sapi maksimal Rp 80.000. Instruksi ini bukan tidak sulit, namun tidak juga mudah untuk diwujudkan.

(Baca juga: Pencitraan Jokowi Penyebab Harga Daging Sapi Mahal).

Ekonom Indef menyarankan, solusi bagi instruksi Presiden tersebut hanya impor. Menurut dia, ada dua kemungkinan yakni daging sapi bakalan dan daging sapi beku. “Kalau daging sapi bakalan tidak mungkin,” ujar Enny di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Menurut Enny, daging sapi bakalan baru bisa dikonsumsi atau disembelih setelah 4 bulan tiba di Indonesia. Sementara, hari raya Idul Fitri kurang dari sebulan.

Karena itu, pemerintah disarankan mengimpor daging beku. Namun, langkah ini juga tidak mudah. Enny khawatir, infrastruktur pasar-pasar di Indonesia tidak memungkinkan dapat menjual daging beku. Sebab, jika tidak didukung dengan peralatan yang memadai, daging beku akan cepat membusuk.

“Ini juga menjadi langkah kontradiktif dari Presiden Jokowi,” sambungnya.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Dia menambahkan, kepanikan pasar ini dipicu karena kesalahan pemerintah dalam menjaga ketersediaan daging. Menurutnya, seharusnya pemerintah sudah menyiapkan ketersediaan daging sapi sejak Februari, sehingga saat ini tidak terjadi lonjakan harga daging karena stok yang terbatas.

“Tapi asumsi untuk menyusun permintaan dan pasokan ini tidak valid, maka berapa kebutuhan impor juga tidak valid. Inilah yang menjadi biang kerok munculnya spekulasi yang menyebabkan fluktuasi,” tandasnya. (Amd/Ed)

Artikel terkait: Ini Biang Kerok Harga Daging Sapi Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Malaysia

Related Posts

1 of 3,050