NUSANTARANEWS.CO – Mungkin sebelum menikah anda akan memiliki espektasi tentang bagaimana hidup anda berjalan dengan pasangan anda, hal-hal menyenangkan saat berbulan madu, dan menikmati kebersamaan sepanjang hidup anda dengan pasangan. Sehingga banyak orang yang menyimpan berbagai harapan dan juga antisipasi mereka menjelang pernikahan.
Akan tetapi masa-masa menjelang pernikahan keduanya akan disibukkan dengan berbagai persiapan. Ucapan selamat membanjiri keduanya dan hal tersebut membuat para pengentin terlena bahwa ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa hidupnya berubah dan akan dimulai pasca bulan madu berakhir.
Tidak ada lagi keputusan yang dibuat sendiri, segalanya akan diputuskan dengan keputusan bersama, pasangan anda akan melihat pasangan anda berada di ranjang yang sama sepanjang masa, dan anda tidak bisa pergi begitu saja ketika situasi keluarga yang anda bangun tengah berada dalam kesulitan.
Rhoberta Shaler seorang konsultan hubungan mengatakan bahwa dirinya seringkali menghadapi pasangan yang akhirnya harus gagal dalam pernikahannya dikarenakan saat menuju pernikahan, mereka menganggap itu adalah puncak dari segala mimpi dan kebahagiaan.
Setelah pernikahan usai dengan segala pernak-pernik indah dan bulan madunya, kemudian mereka menjadi “linglung pernikahan”, dan tidak tahu bagaimana kehidupan nyata dimulai dari sana. Hal ini mungkin terdengar sangat menakutkan bukan?
Namun, Shaler menyarankan untuk tidak perlu mencemaskannya berlebihan. Pernikahan yang matang adalah ketika di antara pasangan tidak hanya merencanakannya sebatas untuk melewati pernikahan dan bulan madu, tetapi mereka tidak kehilangan arah setelahnya. Mereka saling memberikan dukungan dan menciptakan kebahagiaan. Selanjutnya dalam pernikahan mereka akan menjaga kenyamanan dan saling transparan antara keduanya juga sangat baik untuk menjaga kebahagiaan tersebut.
Hal yang perlu dicatat selanjutnya bahwa dalam beberapa kasus, beberapa orang akan berubah pasca menikah. Perubahan tersebut khususnya pada sikap. Pasangan juga mungkin akan segera mengetahui apa yang sama sekali belum mereka ketahui sebelumnya dan mungkin juga akan mengagetkan.
Anda merasa menghadapi orang yang berbeda dengan orang yang anda kenali sebelum menikah. Anda juga akan merasakan perbedaaan pada diri anda dan merasa kehilangan diri anda. Perasaan tersebut bisa terus memburuk ketika anda terus memikirkannya dan secara tidak masuk akal anda ingin kehidupan anda sebelum menikah kembali.
Anda hanya perlu untuk belajar menikmati kehidupan anda selanjutnya. Buatlah tanggung jawah yang anda miliki pasca menikah menjadi hal yang menyenangkan bagi anda. Jangan lagi mengutamakan diri sendiri, percayalah jika anda dapat membahagiakan pasangan anda, maka anda akan mendapatkan kebahagiaan yang berlipat.
Pewarta: Riskiana
Editor: Romandhon
