Hukum

Goenawan Muhamad : Jokowi, Jangan Sampai Aparat Kembali Represif

NUSANTARANEWS.CO – Goenawan Muhamad (GM), penulis tetap rubrik Catatan Pinggir, Majalah Tempo, merespon pertemuan Presiden Jokowi dengan para Penegak Hukum sebelum rapat Paripurna di Istana Negara di Jakarta, Senin (10/5/2016) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta para penegak hukum menindak segala macam bentuk aktivitas yang menunjukkan identitas komunisme. Goenawan Muhammad memberikan komentar terhadap reaksi pemerintah agar jangan lagi melakukan tindakan refresif hanya karena takut dengan kebangkitan PKI di Tanah Air.

“Pak Jokowi, jangan sampai aparat kembali represif karena takut hantu PKI. Mudah-mudahan kita sadar bahwa Marxisme-Leninisme tak berdaya lagi,” tulis Goenawan Mumahamad di akun Twitternya, @gm_gm saat dikunjungi nusantaranews.co, Rabu (11/5/2016).

Sejumlah netizen turut memberikan komentarnya menanggapi kicauam GM. Akun @QjoQ misalnya ikut menegaskan bahwa ideologi komunis sudah runtuh.

“Betul itu, ideologi komunis itu sejatinya sudah tidak laku seiring runtuhnya negara pusat ideologi komunis, Uni Sovyet/USSR,” cuitnya.

Sejumlah akun lain mengamini peringatan GM karena khawatir tindakan represif seperti di era Orde Baru terulang kembali.

Baca Juga:  Korban Soegiharto Sebut Terdakwa Rudy D. Muliadi Bohongi Majelis Hakim dan JPU

“setuju jangan represif, tapi jangan anggap enteng ideologi. Yang penting seimbang diinfokan ke publik baik buruknya,” cuit akun bernama Judge Pau.

Kendati banyak yang mendukung pernyataan GM, sebagian netizen lain menkomentari berbeda. Akun bernama Muhammad Syafran misalnya, ia berkicau bahwa hantu PKI hancur, ideologi tak bisa hancur, mengakar, beranak pinak, suatu saat gentayangan bak hantu.

“Hantu PKI hancur ideologi tak bisa ikut hancur, mengakar beranak pinak, suatu saat gentayangan bak hantu,” timpalnya. (Sel)

Related Posts

1 of 2