Berita UtamaPeristiwa

GNPF MUI: Aksi 55 Jadi Penutupan, Tak Ada Lagi Aksi Setelah Ini

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF MUI) Zaitun Rasmin menyatakan aksi 55 yang digelar hari ini, Jumat, 5 Mei 2017, merupakan aksi terakhir yang berkaitan dengan kasus Basuki Tjahaja Purnama.

“GNPF tidak akan lagi melakukan aksi-aksi dalam kasus penistaan agama oleh Ahok. Kita akan terima apa pun hasil persidangan,” Zaitun di Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.

Menurutnya, aksi tersebut merupakan aksi penutup dari rangkaian aksi yang dilakukan sejak Oktober 2016 lalu meski sebagian unsur umat Islam masih menuntut pemidanaan maksimal terhadap Ahok.

Aksi-aksi yang dinamai Aksi Bela Islam ini sudah dilakukan beberapa kali, yang paling besar adalah aksi 411 pada 4 November 2016 dan 212 pada 2 Desember 2016.

Zaitun mengatakan, aksi bela Islam yang berjilid-jilid telah membuahkan hasil positif, seperti mendesak proses hukum perkara Ahok serta menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menghadirkan Presiden Joko Widodo dalam salah satu aksi.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Tutup MTQ ke XIX Tingkat Kabupaten

Menurut dia, aksi itu telah menyatukan umat Islam dengan berbagai latar belakang berbeda. “Ada manfaat persatuan, spirit berukhuwah, memperjuangkan dan menegakkan keadilan, ini harus terus kita jaga,” ungkap Zaitun.

“Ini aksi penutup daripada aksi menuntut penista agama. Selain aksi dijalan, kita lakukan dialog sampai kepada bapak wakil presiden Jusuf Kalla,” ucap Zaitun.

GNPF-MUI mengajak peserta aksi tetap berada di Masjid Istiqlal sampai kegiatan tersebut selesai dan hanya mengirim utusan penting ke Mahkamah Agung, salah satunya yakni Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir.

Reporter: Richard Andika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 7