Politik

Full Day School, Kanker (Rahim) Pendidikan Ala Pesantren

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kebijakan Full Day School yang akan diterapkan oleh Mendikbud, Muhadjir Efendi pada tahun ajaran baru 2017/2018 akan berdampak langsung pada perkembangan pendidikan pesantren terutama Madrasah Diniyah.

Ketua Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa, Miftahul Aziz, menyatakan bahwa Kebijakan Muhadjir Efendy mengenai Full Day School merupakan kanker (rahim) bagi pendidikan pesantren yang didalamnya ada madrasah diniyah.

Baca: Kebijakan Full Day School Bisa Ancam Kebhinekaan

“FDS adalah kanker bagi Rahim yang sudah melahirkan jutaan manusia yang tidak letih belajar, pejuang, berkarakter dan berahlaqul karimah,” kata Aziz, Rabu (14/6/2017).

Ia melanjukan, pendidikan madrasah diniyah tidak hanya menekankan santri bisa memahami matapelajaran saja. Akan tetapi santri juga memiliki karakter dan mental akhlakul karimah.

“Madrasah Diniyah membentuk santri menjadi manusia yang mempunyai kesadaran belajar yang terus menerus, mental juang dan silaturrahim yang baik,” terang Aziz.

Simak: KPAI Minta Pemerintah Tinjau Ulang Aturan Full Day School

Baca Juga:  Juara Pileg 2024, PKB Bidik 60 Persen Menang Pilkada Serentak di Jawa Timur

Beberapa Kunjungan Presiden Jokowi Ke pesantren, dinilai sebagai kedekatan jokowi dengan pesantren dan menaruh harapan besar terhadap pendidikan ala pesantren.

“Presiden Jakowi seolah melakukan pembiaran terhadap kebijakan Mentri Pendidikan,” ujar dia.

Aziz mempertanyakan komitmen jokowi dalam memperkuat pendidikan pesantren dalam rangka menjadi penyokong tegaknya NKRI.

Telaah: Fokdem: Full Day School Eksploitasi Anak Secara Legal

“Semoga Presiden tidak kehilangan akal sehat dan terus diberikan keihlasan dalam kerja kerja dan kerja”. Pungkas

Pewarta: Ucok AL Ayubbi
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 16