Puisi

Esensi Cinta, Cinta Pertama Sebatangkara – Puisi Anam Khoirul Anam

Praying For Love, Lukisan Anna Razumovskaya dijual US$130.83/Foto: Dok. framingpainting.com
Praying For Love, Lukisan Anna Razumovskaya dijual US$130.83/Foto: Dok. framingpainting.com

ESENSI CINTA

TAHUKAH kau bahwa cinta datang tiap saat di hati?
ia datang sebagai tamu sekaligus tuan dalam rumah jiwa
sesuka hati ia datang, bersedih hati bila bergegas pulang

Cahaya Mustafa telah enyahkan segala jelaga dungu dalam diri
dalam syafaatnya ada roh cahaya cinta memancar sedemikian benderang
teranglah bagi penglihatan antara jalan lurus dan curam jurang

Jiwa manusia telah terikat janji sebelum terlahir ke bumi
dan cahaya itu hadir sebagai pengikat dan pengingat diri
setelah kembali sedemikian rupa, janji suci itu pasti ditagih

Yogyakarta, 15 Juni 2015

SEBATANGKARA

AKU berjalan di lembah sunyi, tanpa teman atau saudara
derita lahir kutahan sendiri, kesenangan batin pun kurasa sendiri
melawan gelap penuh waswas, menjejak terang dalam kecam cemas

Aku berjalan di keramaian suara, tanpa teman atau saudara
derita lahir kutahan sendiri, kesenangan batin pun kurasa sendiri
melawan gelap penuh waswas, menjejak terang dalam kecam cemas

Aku berjalan dengan pasrah, bersandar pada Tuhan yang kusembah
derita lahir kuungkap dalam doa, kesenangan batin kurasa pula
melawan gelap dalam ibadat, berharap tak ada derita menjerat

Yogyakarta, 05 Juni 2015

CINTA PERTAMA

KAU hadir tiba-tiba di antara khalayak dengan begitu memesona
sejak pandangan pertama itu, kurasa anomali lahir dalam diri
seketika lumpuh segala daya, seluruh ruang jiwaku sesak bayangmu

Tak kusangka, mencintaimu telah mengubah segala yang pernah ada
tanggal pula gelap masa lalu, datanglah terang cahaya hakiki
lantas, adakah cinta lain yang mampu menggantimu dari hidupku?

Tanpamu, hidup dan cintaku adalah fana, tak berdaya guna
sudilah kau terus mengasihi jiwaku yang mendadak kekanakan ini
jangan biarkan rasaku diamuk cemburu bila tak menatap wajahmu

Yogyakarta, 16 November 2015

*Anam Khoirul Anam: Novelis sekaligus penyair kelahiran Ngawi, 26 Juni ini sangat gemar membuat puisi-puisi bermadzabkan puitik-romantik. Karya-karyanya telah dipublikasikan di berbagai media massa lokal maupun nasional. Menjadi juara III pada lomba puisi se-UIN Sunan Kalijaga Yogykarta. Puisinya juga masuk dalam antologi Puisi 142 Penyair Nusantara Menuju Bulan, serta tergabung dalam antologi karya Selaksa Makna Cinta (Pustaka Puitika: 2010). Karya novelnya berjudul: Dzikir-dzikir Cinta (Pustaka Puitika: 2013), dan telah diterjemahkan dalam bahasa Melayu (PTS Litera Utama Sdn. Bhd: 2008), Cinta dari Surga (CMG: 2009) Elegi dan Romansa (Pustaka Puitika: 2012). Beberapa antologi puisinya: Risalah Hati (Pustaka Puitika: 2009), Mistikus Cinta (Pustaka Puitika: 2010), Isyarah Qalbu (Pustaka Puitika: 2011), Mukadimah (Pustaka Puitika: 2011), Kasidah Restu Langit (Pustaka Puitika: 2013), Odyssey (Pustaka Puitika: 2013), Diorama (Pustaka Puitika: 2013). Saat ini bergiat dan mengasuh komunitas literasia: Anam Khoirul Anam Reader (AKAR).

Related Posts

1 of 124