Kesehatan

E-cigarette Lebih Beresiko Stroke

NUSANTARANEWS.CO – Perdebatan tentang konsumsi E-cigarette apakah memberikan dampak baik dan buruk terus bergulir. Kali ini, sebuah studi terbaru mengatakan bahwa E-cigarette lebih beresiko stroke yang mengancam jiwa dibandingkan dengan perokok.

Dilansir The Sun, studi dilakukan pada tikus yang terpapar asap selama 10 hari. Hasilnya, tikus mengalami stroke lebih parah dan kerusakan saraf lebih besar setelah terpapar asap E-cigarette dibandingkan yang terpapar asap tembakau.

Menurut studi ini, vaping menyerap glukosa yang bertanggungjawab memicu aktivitas otak. Glukosa dan otak secara signifikan mengurangi enzim yang diperlukan untuk pembekuan darah. Hal ini dapat meningkatkan peluang mereka mengalami stroke dan memperburuk cedera otak sekunder.

Sebuah data menyebutkan, sedikitnya ada lebih dari 100.000 orang yang mengalami stroke di Inggris setiap tahun, yang 25.000 di antaranya berakibat fatal dalam rentang waktu 12 bulan atau setahun. Ada juga sebagian yang mengalami cacat fisik, memori terganggu dan kesulitan berbicara.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

“Vaping tidak lebih aman daripada rokok tembakau dan dapat menimbulkan efek serupa. Resiko beratnya adalah stroke,” kata para peneliti di Texas Tech University Health Sciences Center.

Saat ini, jumlah perokok di Inggris menurun drastis setelah adanya vaping. Satu dari enam orang dewasa adalah perokok. Fenomena ini tak lepas dari beralihnya kebiasaan kebanyakan orang ke vaping. Diperkirakan sekitar 2.2 juta orang mengkonsumsi vaping di Inggris.

“Penelitian ini memperkuat pandangan bahwa kita belum memiliki bukti ilmiah yang cukup untuk mengetahui apakah vaping lebih aman bagi kesehatan dibandingkan merokok,” kata Profesor Jeremy Pearson, dari British Heart Foundation.

“Hampir satu dari lima orang dewasa di Inggris merokok, secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner,” tambah dia.

“Berhenti merokok adalah langkah yang paling penting yang dapat anda ambil untuk meningkatkan kesehatan jantung anda, dan kita tahu bahwa semakin banyak orang yang beralih ke E-cigarette untuk berhenti. Namun, kita perlu menilai efek jangka panjang potensi perangkat ini, itulah sebabnya mengapa BHF mendanai penelitian untuk mengetahui apakah atau tidak mereka seaman orang berpikir.”

Baca Juga:  Kolaborasi dengan Rumah Sehat Rabu Biru, Titiek Soeharto Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Desa Triharjo

Penelitian ini dipresentasikan pada Stroke Internasional American Heart Association Conference 2017.

Penulis: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 421