Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Duterte Perpanjang Darurat Militer di Marawi

Duterte Perpanjang Darurat Militer di Marawi
Duterte Perpanjang Darurat Militer di Marawi/Fptp: Militer Filipina. (Foto: PL News).

NUSANTARANEWS.CO, Manila – Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta Kongres untuk memperpanjang darurat militer di bagian selatan negara itu sampai akhir tahun. Duterte mengatakan bahwa pemberontakan di daerah tersebut tidak akan padam menyusul akan berakhirnya deklarasi darurat militer selama 60 hari yang jatuh pada 22 Juli.

Duterte mengumumkan bahwa darurat militer pada tanggal 23 Mei lalu menyusul pengepungan berdarah di kota Marawi oleh sekelompok milisi yang mengklaim diri sebagai bagian dari ISIS. Ini merupakan krisis keamanan paling srius yang dihadapi Duterte sejak dirinya memegang kekuasaan pada Juni 2016 lalu.

Dalam surat kepada Kongres yang dibacakan juru bicaranya Ernesto Abella pada Selasa (18/7), Duterte mengatakan setelah berkonsultasi dengan pihak petugas keamanan, disimpulkan bahwa menumpas pemberontakan akan memerlukan waktu tambahan. Demikian laporan dari The Associated Press.

Duterte secara resmi meminta Kongres untuk memperpanjang darurat militer di Marawi sampai 31 Desember. Sesuai konstitusi, jika terjadi invasi atau pemberontakan dan keamanan publik mensyaratkannya, Presiden dapat mengumumkan keadaan darurat selama tidak lebih dari 60 hari. Presiden dapat meminta Kongres untuk memperpanjang deklarasi (darurat militer) sampai periode tertentu yang akan ditentukan oleh anggota parlemen.

Baca Juga:  FKMPK Nunukan Gelar Mubes Ke-V

Sejauh ini, dilaporkan lebih dari 550 orang, termasuk 413 gerilyawan tewas dalam dua bulan pertempuran di Marawi. Marawi sendiri dijadikan basis militan bersenjata.

Pewarta: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 13