NUSANTARANEWS.CO, Oji – Anjing terbang, menjadi salah satu maskot paling unik. Adalah kota kecil bernama Oji yang menggunakan anjing terbang sebagai maskotnya. Oji merupakan salah satu kota kecil yang ada di Jepang. Kota ini terletak di 250 mil arah barat Tokyo. Nama maskot anjing itu ialah Yukimaru.
Yukimaru merupakan seekor anjing yang menjadi maskot kota Oji. Ide berkembang, kemudian anjing Yukimaru tak hanya sekadar menjadi mascot sebuah kota.Tapi, anjing Yukimaru juga dikembangkan sebagai drone atau quadcopter kota sejak awal tahun lalu. Anjing Yukimaru yang beterbangan di langit Jepang diharapkan akan menarik minat wisatawan.
Alhasil, pemandangan yang dihasilkan maskot imut dan lucu tersebut kini tersebar di mana-mana dan berkeliaran di seluruh langit Jepang. Banyak tempat menggunakannya untuk menghibur wisatawan dan masyarakat serta mempromosikan pemandangan lokal.
Dasar pemikiran digagasnya ide drone-Yukimaru, bahwa dirinya sekarang kembali hidup di masa kini dan selalu ingin menjelajahi kota yang dulu menjadi tempat tinggalnya. Ia ingin melihat perubahan Oji dari masa lalu ke masa kini.
Penjelajahan ‘the flying dog‘ ini mencakup ikon-ikon kota Oji seperti Kuil Daruma, sungai Yatamo, jalan Yukimaru, dan Kuil Hobata. Yang juga tidak luput dari penjelajahan udara yang dilakukan drone-Yukimaru. Gunung Myojin yang terkenal dengan Bell of Eternal Lovers-nya di mana para pasangan kekasih dapat berkunjung dan menghabiskan waktu dengan menikmati panorama Nara di dekatnya.
Sekilas tentang Yukimaru
Legenda mengatakan Yukimaru adalah anjing yang dimiliki seorang tokoh besar dalam sejarah Jepang bernama Pangeran Shotoku yang hidup di abad ke-VII. Anjing setia dan pintar tersebut banyak berjasa bagi pemiliknya, sehingga Sang Pangeran menguburkannya di Kuil Daruma yang berada di kota Oji saat anjing tersebut meninggal.
Apakah anda tertarik menikmati liburan di Jepang dan melihat Yukimaru dari dekat? Video penjelajahan Yukimaru banyak di bagikan di media sosial, jadi tidak ada salahnya anda melihat terlebih dahulu cuplikannya.
Pewarta: Riskiana
Editor: Eriec Dieda
