KesehatanPolitik

DPR Minta Polri Cek Berkala Psikologis Anggotanya yang Membawa Senjata

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian harus menyelidiki sampai tuntas kasus penembakan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Jawa Timur, oleh seorang Anggota Brimob.

“Ya itu (penembakan) diselidiki latar belakang kasusnya, dan juga aparat yang melakukan penembakan diperiksa secara psikologi kejiwaannya,” ungkapnya kepada Nusantaranews.co saat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jum’at (17/03/2017).

Bahkan kalau perlu, menurut Masinton, pemeriksaan psikologis dan penindakan yang tegas tidak hanya dilakukan terhadap kepada pelaku penembakan kali ini saja, tapi kepada seluruh anggota polisi yang diberikan wewenang membawa senjata.

“Dan kemudian juga bukan hanya terhadap pelaku penembakan, harus dilakukan penindakan tegas. Perlu dilakukan pengawasan dan pemeriksaan (psikologis) rutin bagian dari pembinaan secara berkala terhadap petugas kepolisian yang menggunakan senjata,” ujar Politisi dari PDIP itu.

Selain itu, lanjut Masinton, pihak Polri juga harus memperketat aturan penggunaan senjata kepada setiap anggotanya. Pasalnya, Masinton menilai, pengawasan internal pihak kepolisian terhadap penggunaan senjata oleh anggotanya yang sedang tidak dalam keadaan bertugas masih kurang.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Ya makanya kan ada sistem pengawasan internalnya di kepolisian itu ya, bagaimana terhadap petugas yang diberikan kewenangan menggunakan senjata, kapan digunakan, dalam kondisi apa digunakan, kan itu ada protapnya semua,” katanya.

Untuk itu, Masinton meminta kepada pihak kepolisian agar menelaah kembali terkait pengawasan dan pembinaan psikologis anggotanya dalam penggunaan senjata.

“Nah itu nanti pengawasan internal di kepolisian supaya memeriksa apakah penggunaan senjata selama ini, yang diberikan kepada aparat itu sudah memenuhi prosedur atau belum gitu ya, atau juga pembinaan terhadap mental dan psikologi pada aparat yang diberikan senjata ya harus rutin secara berkala,” ungkapnya menambahkan.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu telah terjadi penembakan terhadap seorang Mahasiswa Unmuh di Jember oleh seorang Anggota Brimob Polda Jatim hanya karena merasa tersinggung. (DM)

Related Posts

1 of 93