Politik

DPR Anggap Tak Etis Calon Anggota KPU/Bawaslu Lakukan Komunikasi dengan Pansel

NUSANTARANEWS.CO – Anggota Komisi II DPR RI, Muhamad Lukman Edy, menilai bahwa adanya komunikasi intensif antara calon Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sangatlah tidak etis.

“Nah itu kita juga mendapatkan laporan itu (adanya komunikasi), jadi ada pansel (panitia seleksi) membentuk tim dapurlah gitu namanya, nah tim dapurnya inilah yang komunikasi dengan calon-calon itu,” ungkapnya kepada Nusantaranews di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jum’at (20/01/17).

Namun saat ditanya siapa saja calon yang telah melakukan komunikasi tersebut, Lukman Edy pun enggan membeberkannya.

“Ya kita ada sih transkipnya, tapi belum kita rilis,” ujarnya. (Baca : DPR Minta Proses Seleksi Anggota KPU/Bawaslu Ditunda)

Yang paling penting, menurut Edy, topik apapun yang dibicarakan melalui komunikasi intensif tersebut, hal itu sangatlah tidak etis.

“Kita kan tidak lihat apakah komunikasi itu seperti apa, tapi yang penting caranya itu sudah tidak etislah,” katanya tegas.

Sebelumnya, Lukman Edy memperkirakan hasil seleksi tahap kedua calon anggota KPU dan Bawaslu berpotensi ditolak oleh Komisi II DPR RI karena dinilai masih ada yang memiliki persoalan.

Baca Juga:  Berikut Nama Caleg Diprediksi Lolos DPRD Sumenep, PDIP dan PKB Unggul

“Salah satu persoalan yang menjadi sorotan adalah masih adanya keanggotaan Pansel (Panitia Seleksi) calon anggota KPU dan Bawaslu yang merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN, pejabat PNS, dan sebagai penyelenggara pemilu. Rangkap jabatan tersebut dinilai bertentangan dengan amanah UU,” ujarnya.

Menurut Lukman, beberapa fraksi di DPR RI sejak awal sudah mengingatkan adanya persoalan hukum pada keanggotaan Pansel calon anggota KPU dan Bawaslu yakni merangkap jabatan yang dapat menimbulkan ekses sarat kepentingan.

Politisi PKB ini juga menyoroti, adanya temuan komunikasi intensif antar-anggota Pansel dengan calon anggota KPU dan Bawaslu. Hal ini tentunya melanggar etika seperti yang terjadi pada saat rekruitmen anggota Ombudsman RI pada tahun 2016. (Deni)

Related Posts

1 of 92